tag:blogger.com,1999:blog-59411187182248448122024-03-14T04:16:30.653+07:00alminist notesBlog Ali Amin Isfandiar untuk berbagi Ilmu dan Informasialminist noteshttp://www.blogger.com/profile/04743012365058909678noreply@blogger.comBlogger28125tag:blogger.com,1999:blog-5941118718224844812.post-63370831256603902222023-10-12T23:37:00.032+07:002023-11-16T09:42:32.079+07:00Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang Lembaga Keuangan Syariah<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://lh3.googleusercontent.com/-LzlcnH3T0FE/ZSgg6Wrs4rI/AAAAAAAAAdc/XZzXTyjCDa4EwNjqj24z8tmB1J5sHXz2ACNcBGAsYHQ/h1600/DSN%2BMUI.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="200" data-original-width="200" height="200" src="https://lh3.googleusercontent.com/-LzlcnH3T0FE/ZSgg6Wrs4rI/AAAAAAAAAdc/XZzXTyjCDa4EwNjqj24z8tmB1J5sHXz2ACNcBGAsYHQ/h1600/DSN%2BMUI.jpg" width="200" /></a></div>
<html>
<body>
<span style="color: black;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;">
<br />
<p style="text-align: justify;">
Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang Keuangan Syariah, Ekonomi Syariah dan Bisnis Syariah. Ragam fatwa tersebut dikeluarkan oleh DSN MUI dalam rentang waktu antara tahun 2000 hingga 2023. Penerbitan fatwa didasarkan atas permintaan lembaga keuangan syariah tertentu, pengamatan fenomena sosial ekonomi tertentu atau respon DSN MUI terhadap kasus-kasus tertentu yang terjadi di masyarakat.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Himpunan Fatwa tersebut tersaji dalam blog ini, baik berupa semua fatwa berdasarkan nomor urut fatwa atau semua fatwa berdasarkan tema fatwa. Anda dapat mengunduh (<i>download</i>) baik fatwa tertentu atau semua fatwa yang disediakan di blog ini. Selamat mengunduh, semoga bermangaat.
</p>
<style>
.table { margin: 1.5rem 0; overflow: auto; white-space: nowrap; }
table {background:white;width:100%;border:1px solid black}
th,td {height:20px;padding:10px;border:1px solid black}
th {background:black;color:white;text-align:center}
td {text-align:center;color:#000000}
</style>
<div class="table">
<table>
<tbody>
<tr>
<th>NO</th>
<th>FATWA</th>
<th>LINK</th>
</tr>
<tr>
<td>1</td>
<td style="text-align: left";>Fatwa DSN MUI tentang Lembaga Keuangan Syariah (<b style="color: red;">nomor urut fatwa</b>)</td>
<td style="text-align: left";><a href="https://alminist-course.blogspot.com/p/himpunan-fatwa-dewan-syariah-nasional_11.html" target="blank">Lihat</a></td>
</tr>
<tr>
<td>2</td>
<td style="text-align: left";>Fatwa DSN MUI tentang Lembaga Keuangan Syariah (<b style="color: red;">Tema fatwa</b>)</td>
<td style="text-align: left";><a href="https://alminist-course.blogspot.com/p/himpunan-fatwa-dewan-syariah-nasional_10.html" target="blank">Lihat</a></td>
</tr>
</tbody>
</table>
</div>
<br />
<a href="https://alminist.blogspot.com/" target="_blank"><img src="https://lh3.googleusercontent.com/-zkPqAh4Kp4Q/ZSO8SOrZUHI/AAAAAAAAAcM/yKf5tEIq2qEt40e0ZK-kpX6UTap3Fx5YwCNcBGAsYHQ/h120/tanda_tanganku%2Btransparan.png"></a>
</span></span></span>
</body>
</html>
alminist noteshttp://www.blogger.com/profile/04743012365058909678noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5941118718224844812.post-26211460074567364202023-10-08T18:50:00.013+07:002023-11-01T20:11:52.446+07:00Aku, Istriku & Anak-anakku<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://lh3.googleusercontent.com/-zteA7f2pi78/ZSYyaAHMUSI/AAAAAAAAAcs/gKVlqobJP-YkaKSbO9nItufMagfW4HEYACNcBGAsYHQ/h1600/Keluargaku.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://lh3.googleusercontent.com/-zteA7f2pi78/ZSYyaAHMUSI/AAAAAAAAAcs/gKVlqobJP-YkaKSbO9nItufMagfW4HEYACNcBGAsYHQ/h1600/Keluargaku.JPG" width="320" /></a></div>
<html>
<body>
<span style="color: black;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;">
<br />
<p style="text-align: justify;">
Jumat, pukul 08.00, tanggal 03 Desember 2004, usai sudah "petualangan" masa membujang yang bebas. Pendamping hidup telah dipertemukan oleh Sang Kuasa dengan takdir dan "caranya sendiri". Peribahasa "sejauh burung terbang, pasti akan kembali ke sarangnya", ternyata berlaku juga untuk hidup yang sebelumnya telah direncanakan. Asli Tegal mendampatkan pendamping tidak jauh dari daerah asal. Tahun 1987 keluar rumah dan 2004 "seolah-olah dipaksa" pulang oleh seorang perempuan yang daya magnetnya cukup besar. Alhamdulillah, pilihan dan keputusan tidak keliru. Sejak itulah, anugerah dan rahmat Tuhan seolah tak pernah putus dirasakan dalam menikmati hidup. <i>Ending</i>-nya bahagia, jadi ingat isi QS. Yunus (10) ayat 58.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Keberadaan istri dan dua anak meneguhkan dan mengokohkan eksistensi diri sebagai manusia kokoh, yang hidup di antara kerumunan manusia lainnya dalam sebuah komunitas. Bagi sebagian orang, (kadang) justru memilih untuk menghindar dari berkeluarga. Pandangan pertama bahwa, keluarga sebagai beban hidup yang bisa menghambat karir dan kebebasan dirinya. Sementara pandangan lain, berkeluarga dapat menegaskan jati diri secara individual di tengah komunitasnya. Panggilan "suami" oleh istrinya dan "ayah" atau "bapak" oleh anak kepada seorang laki-laki merupakan kepuasan batin, yang mampu mengangkat martabatnya di mata sebuah komunitas. Percayalah, maka jangan jomblo. Segeralah menikah, jika sudah siap dan memiliki bekal yang cukup, karena menikah itu sunnatullah (hukum alam). Banyak orang bilang, "menikah itu nikmatnya hanya 5 %, sedangkan yang 95 % itu nikmat sekali".
</p>
<br />
<a href="https://alminist.blogspot.com/" target="_blank"><img src="https://lh3.googleusercontent.com/-zkPqAh4Kp4Q/ZSO8SOrZUHI/AAAAAAAAAcM/yKf5tEIq2qEt40e0ZK-kpX6UTap3Fx5YwCNcBGAsYHQ/h120/tanda_tanganku%2Btransparan.png"></a>
</span></span></span>
</body>
</html>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5941118718224844812.post-85856238160588065802023-10-08T07:38:00.050+07:002023-11-01T20:39:33.641+07:00What leads to Success ?<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://lh3.googleusercontent.com/-fi7QCqWqbkE/ZSYzcBjkNgI/AAAAAAAAAc0/_CssRi-_jIQgEbmK1vcphcMz25OVlsHFQCNcBGAsYHQ/h1600/WhatLeadsToSuccess1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="400" src="https://lh3.googleusercontent.com/-fi7QCqWqbkE/ZSYzcBjkNgI/AAAAAAAAAc0/_CssRi-_jIQgEbmK1vcphcMz25OVlsHFQCNcBGAsYHQ/h1600/WhatLeadsToSuccess1.jpg" width="280" /></a></div>
<html>
<body>
<span style="color: black;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;">
<br />
<p style="text-align: justify;">
Sukses adalah hak semua orang. Sukses dan kesuksesan setiap orang yang menginginkannya pasti berbeda kriteria dan perspektifnya. Orang mencapai gelar akademik tertinggi merasa sukses. Orang memperoleh wanita cantik sebagai istri merasa sukses. orang memiliki mobil baru merasa sukses, orang memiliki jabatan merasa sukses dan lain sebagainya.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Seringkali sukses mengesampingkan orang lain yang berada di sekitar kita. Sukses selalu dimaknai sebagai keberhasilan individual, yang jauh dari rasa perhatian terhadap orang lain. Ada baiknya kita simak What leads to success berikut. Bukan bermaksud menggurui, tetapi hidup adalah proses, saya pun demikian. Mari melangkah bersama.
</p>
<br/>
<p style="text-align: justify;">
Berangkat dari penelitian selama 7 (tujuh) tahun dengan melibatkan 500 responden interview menyimpulkan temuan bahwa hal yang mengantarkan menjadi pribadi yang sukses ada 8 (delapan) tindakan yang harus dilakukan :
</p>
<ol style="text-align: justify;">
<li><b>Passion</b>
<ul type="disc">
<li>I'm driven by my passion" (Freeman Thomas, Car Designer Daimler Chrysler)</li>
<li>Do it for love not money. I would pay someone to do what I do (Carol Coletta, Radio Producer, Smart City)</li>
</ul>
</li>
<li><b>Work</b>
<ul type="disc">
<li>It's all hard work. Nothing comes easily. But I have a lot of fun. (Rupert Murdoch, Big Cheese CEO)</li>
</ul>
</li>
<li><b>Good</b>
<ul type="disc">
<li>To be successfull, put your nose down in something and get damn good at it (Alex Garden, Game Developer)</li>
</ul>
</li>
<li><b>Focus</b>
<ul type="disc">
<li>I think it all has to do with focusing yourself to one thing (Norman Jewison, filmmaker)</li>
</ul>
</li>
<li><b>Push</b>
<ul type="disc">
<li>Push yourself. Physically, mentally, you gotta push, push, push (David Gallo, Marine Scientist)</li>
<li>SHYNESS SELF-DOUBT, I always had self-doubts. I wasn't good enough, wasn't smart enough, I didn't think I'd make it (Goldie Hawn, Actor)</li>
<li>It's not always easy to push yourself. "My mother pushed me" (Frank Gehry, Architect)</li>
</ul>
</li>
<li><b>Serve</b>
<ul type="disc">
<li>It was a privilege to serve as a doctor (Sherwin Nuland, Professor of Surgery, Yale</li>
<li>Millionaires serve others something of value</li>
</ul>
</li>
<li><b>Ideas</b>
<ul type="disc">
<li>I had an idea founding the first micro-computer software company (Bill Gates, Software guy)</li>
<li>The pattern are (1) Listen, (2) Observe, (3) be Curious, (4) Ask Questions, (5) Problem solve, and (6) Make connections</li>
</ul>
</li>
<li><b>Persist</b>
<ul type="disc">
<li>Persistence is the number one reason for our success (Joe Kraus, co-Founder, Excite)</li>
<li>Persistence enemy are (1) Criticism, (2) Rejection, (3) Assholes, and (4) Pressure</li>
</ul>
</li>
</ol>
<br/>
<p style="text-align: justify;">
Semoga bermanfaat
</p>
<p style="text-align: justify;">
Source and Picture taken from shaktiholistichealthcare.com <br />Inspiring Moment on Hitam Putih, Hosted by Dedy Corbuzier
</p>
<br/>
<a href="https://alminist.blogspot.com/" target="_blank"><img src="https://lh3.googleusercontent.com/-zkPqAh4Kp4Q/ZSO8SOrZUHI/AAAAAAAAAcM/yKf5tEIq2qEt40e0ZK-kpX6UTap3Fx5YwCNcBGAsYHQ/h120/tanda_tanganku%2Btransparan.png"></a>
</span></span></span>
</body>
</html>alminist noteshttp://www.blogger.com/profile/04743012365058909678noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5941118718224844812.post-71468775246790792182023-10-08T07:37:00.113+07:002023-11-01T20:39:46.731+07:00Makna Kata Saudara<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-zZWsm8AdB58/U41DlqJ9Q7I/AAAAAAAAAGE/VTyP_tDfE80/s1600/one.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="459" data-original-width="940" height="208" src="http://1.bp.blogspot.com/-zZWsm8AdB58/U41DlqJ9Q7I/AAAAAAAAAGE/VTyP_tDfE80/s1600/one.jpg.jpeg" width="320" /></a></div>
<html>
<body>
<span style="color: black;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;">
<p style="text-align: justify;">
<b>Slawi</b> - Di alam rahim, <i>the house of love</i>, kita bernafas dengan pusar melalui bantuan ibu. Sosok cinta yang terdekat dengan kita. Dan ketika kita dialam dunia, sadarkah kita yang kalau menyambut kita pertama kali adalah udara. Pekerjaan pertama kali yang dilakukan manusia adalah <i>inhale</i> (menghirup udara). Dan kemudian, pekerjaan terakhir yang dilakukan manusia di muka bumi adalah menghembuskan udara (<i>exhale</i>). Jadi udara menyambungkan fase awal hingga fase akhir hidup kita, dan karenanya secara tidak sadar, kita dalam perjalanan hidup selalu ingin mendapatkan udara bersih.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Banyak cara dilakukan, termasuk <i><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Car-Free_Days" target="_blank">Car Free Day</a></i> (CFD) atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hari_bebas_kendaraan_bermotor" target="_blank">Hari Bebas Kendaraan Bermotor</a>. Tapi apa yang terjadi pada <i>Car Free Day</i>
(CFD) tadi, seperti kata Ronald (Ronald Suryapradja), saya jadi teringat penyanyi lagu balada lama asal Bandung, Rita Rubi Hartland, dia mengatakan pendaki gunung memang sahabat alam sejati, jaketmu penuh lambing-lambang kegagahan, memproklamirkan dirimu pencinta alam, sementara maknanya belum kau milik. Ketika aku daki dari gunung ke gunung, di sana kutemui kejanggalan makna. Banyak pepohonan merintih kepedihan dikuliti pisaumu yang tak pernah diam. Batu-batu cadas merintih kesakitan ditikam belatimu yang bermata ayal, hanya untuk mengumumkan pada khalayak bahwa di sana ada kibar bendaramu. Oh alam, korban keangkuhan, maafkan mereka, yang tak mengerti arti kehidupan.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Boris (Boris T. Manullang atau Boris Bokir) dan Ronald (Ronald Suryapradja) memperlihatkan bahwa sebelum jam <i>Car Free Day</i> (CFD), terjadi mereka malah naik mobil, parkir di sekitar area <i>Car Free Day</i> (CFD), baru menurunkan kendaraannya dan sampah-sampah pun berserakan. 23-2-2013 sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mengumpulkan hanya dalam beberapa jam; di sekitar are <i>Car Free Day</i> (CFD) Jakarta Pusat, 52,35 Kg sampah dan beberapa data yang didapatkan di sana dari plastik minuman sampai kondom bekas pakai, selain merusak taman bungkul, bikin adu tinju yang tidak ada kaitannya.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Jadi kita harus selalu mengingat bahwa membersihkan udara yang kita hirup adalah bagian dari <a href="http://www.slideshare.net/arenazz/oksigenasi-pmi-umum" target="_blank">oksigenasi</a> otak kita setara gunanya dengan membersihakan pikiran kita. Udara mengantarkan zat cinta yang menyehatkan otak kita. Di dalam kata
“saudara”, ada kata “udara”. Semua makhluk bersaudara karena menghirup udara, elemen cinta yang terberi oleh Tuhan secara gratis dan tidak pernah membedakan orang, berasal dari suku mana, agama mana dan dari ras apapun. Udara menyatukan dan menjadikan kita bersaudara, karena ada kode Tuhan di dalamnya yakni cinta.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Konklusinya jaga kebersihan udara. Hidup dan nikmati kode cinta ilahi bersama, yang bernama udara. Dan selalulah berpegangan erat sebagai saudara. Jangan jadikan <i>Car Free Day</i> (CFD) sekedar sebagai <i>Parking Day</i> tapi lakukan <i>everyday</i>.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Izinkan saya (<a href="http://alminist.blogspot.com/">alminist</a>) sedikit menambahkan bahwa kata "saudara" terambil dari kata "sa" dan "udara", kata “sa” semakna dengan kata "se" yang sering kita dengar dan diucapkan, yang berarti satu / menyatu / menunggal (tunggal), misal : sekali, seumpama, seribu, seratus, (maaf) setubuh, atau “sa” dalam bahasa jawa sa-omah (serumah), sa-nggon (setempat), sa-peturon (satu tempat tidur), dan lain-lain. Kata "udara" seperti yang kita tahu adalah oksigen yang kita hirup ketika bernafas.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Seperti catatan Kang Maman di atas, manusia lahir di dunia yang kali pertama dilakukannya adalah menghirup udara (bernafas atau <i>inhale</i>). Sebaliknya, manusia meninggal dunia (wafat) yang kali terakhir dilakukan adalah menghembuskan udara (nafas) atau <i>exhale</i>. Sesungguhnya, Tuhan tidak membedakan manusia dari jenis apapun. Tuhan menyatukan manusia dalam hal kebutuhannya terhadap udara atau oksigen yang dihirup (bernafas) tanpa membedakan dari segi SARAP (suku, agama,
ras, adat, dan paham).
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Jika Tuhan terhadap manusia seperti ini, mengapa manusia dengan manusia yang lain tega melakukan aksi diskriminisasi, padahal kita SAUDARA, satu dan menyatu dalam visi dan misi hidup yang sama, yaitu menghirup udara untuk kali pertama dan menghembuskan udara untuk kali terakhir. Itulah hidup, maknailah sebagai SAUDARA yang menyatu, tanpa diskriminasi apapun.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Meskipun 9 Juli 2014 nyoblos Presidennya BEDA, tetapi kita tetap SAUDARA. Semoga Pilpres Damai.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
(Tulisan ini disadur dari Konklusi <a href="https://twitter.com/maman1965" target="_blank">Kang Maman</a> (<a href="http://humormaman.wordpress.com/" target="_blank">Maman Suherman</a>, Notulen), (Indonesia Lawak Klub {ILK], 29 Mei 2014 dengan Topik <i>Car Free Day</i>)
</p>
<br />
<a href="https://alminist.blogspot.com/" target="_blank"><img src="https://lh3.googleusercontent.com/-zkPqAh4Kp4Q/ZSO8SOrZUHI/AAAAAAAAAcM/yKf5tEIq2qEt40e0ZK-kpX6UTap3Fx5YwCNcBGAsYHQ/h120/tanda_tanganku%2Btransparan.png"></a>
</span></span></span>
</body>
</html>alminist noteshttp://www.blogger.com/profile/04743012365058909678noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5941118718224844812.post-14843585159354233402023-10-08T07:36:00.058+07:002023-11-01T20:40:08.467+07:00Metode dan Strategi Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Gender<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://lh3.googleusercontent.com/-Bf2oyOVIZ6I/ZST2TmuNa6I/AAAAAAAAAck/7dfpukDxMYwu30NHxe_qWmCkBX50OTkVQCNcBGAsYHQ/h1600/gender2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://lh3.googleusercontent.com/-Bf2oyOVIZ6I/ZST2TmuNa6I/AAAAAAAAAck/7dfpukDxMYwu30NHxe_qWmCkBX50OTkVQCNcBGAsYHQ/h1600/gender2.JPG" width="320" /></a></div>
<html>
<body>
<span style="color: black;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;">
<br />
<p style="text-align: justify;">
Pekalongan, Rabu, 04 Desember 2013, berkesempatan belajar lebih dalam tentang gender dan problematikanya bersama Prof. Dr. Ismi Dwiastuti Nurhaeni, M.Si. tentanga pengalaman penelitian. Saya belajar tidak sendirian dengan beliau, tetapi bersama 30 teman-teman dosen yang juga ingin tahu banyak tentang gender, meskipun kelihatan ada dosen mapan betul pemahamannya tentang gender, ada yang sedang-sedang saja, tetapi juga ada yang kelihatannya memahami tetapi tidak lebih sekedar reaktif dan sensitif pada persoalan gender yang sangat mikro dan individual, jauh dari pemahaman tentang metode dan strategi yang harus dilakukan dalam upaya pemberdayaan masyarakat berbasis gender.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Terlepas dari itu semua, ternyata gender juga menarik sebetulnya, sekalipun awal pemahaman lebih sumbang terharap pemaknaan gender dan implementasinya di masyarakat, ternyata merupakan upaya menggeser (<i>changing paradigm</i>) dari bias gender menjadi keadilan dan kesetaraan gender. Ingin tahu materinya, bisa dilihat diuraian berikut. Sayangnya, penyelenggara lebih suka dengan print out, coba kalau diberi softcopy, pasti saya upload supaya bisa sharing dengan pembaca, tapi sudahlah, Indonesia memang suka menghabiskan kayu untuk membuat kertas, tapi sayangnya tidak suka menanam kembali, malah menebang terus, illegal pula, dan orang yang memakai kertas pun sering tidak menggunakan untuk hal-hal tepat, bila bisa softcopy mengapa pakai print out. Sorry ngelantur.
</p>
<br/>
<p style="text-align: justify;">
Materi dibagi menjadi tiga sesi dengan topik yang berbeda, yaitu :
</p>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Konsep dan Issue Gender : Apa, mengapa dan bagaimana ?</li>
<li>Strategi dan Tahapan Melakukan Program Pendidikan Keluarga Berwawasan Gender (PKBG)</li>
<li>Praktek Perencanaan Pendidikan Keluarga Berwawasan Gender (PKBG)</li>
</ol>
<p style="text-align: justify;">
<b>Materi Pertama</b>
</p>
<p style="text-align: justify;">
Bicara tentang gender berarti bicara tentang laki-laki dan perempuan, bicara tentang gender sering dirancukan dengan bicara tentang perempuan. Bicara tentang laki-laki dan perempuan dipilah menjadi 2 segi, yaitu : (1) Biologi : JENIS KELAMIN (sex), (2) Konstruksi sosial budaya : GENDER
</p>
<br/>
<p style="text-align: justify;">
Biologis : Jenis Kelamin = perbedaan biologis laki-laki dan perempuan berikut fungsi reporduksinya. Perbedaan fungsi reproduksi yang sifatnya kodrati :
</p>
<ul type="disc">
<li>Perempuan : menstruasi, hamil, melahirkan dan menyusui dengan ASI</li>
<li>Laki-laki : membuahi (spermatozoa)</li>
</ul>
<p style="text-align: justify;">
Gender = perbedaan peran, fungsi, tanggung jawab, harapan dan karakteristik femininitas dan maskulinitas antara laki-laki. Konstruksi Sosial = proses pembiasan : keluarga, sekolah, media massa, masyarakat, negara, interpretasi agama, tempat kerja, dan lain-lain. Sering terjadi KERANCUAN GENDER = KODRATI.
</p>
<br/>
<p style="text-align: justify;">
<b>Perbedaan jenis Kelamin dan Gender</b>
</p>
<ol style="text-align: justify;">
<ul type="disc">
<li>Jenis Kelamin (sex) : (1) ciptaan Tuhan, (2) bersifat kodrat, (3) tidak dapat berubah, (4)tidak dapat ditukar, (5) berlaku sepanjang zaman dan di mana saja.</li>
<li>Jenis Kelamin (sex) : (1) ciptaan Tuhan, (2) bersifat kodrat, (3) tidak dapat berubah, (4)tidak dapat ditukar, (5) berlaku sepanjang zaman dan di mana saja.</li>
</ul>
</ol>
<p style="text-align: justify;">
<b>Masalah Gender yang utama</b>
</p>
<ol style="text-align: justify;">
<ul type="disc">
<li>Stereotipe : pelabelan negatif tersalah satu jenis kelamin, misalnya perempuan domestik dan laki-laki publik</li>
<li>Sub-ordinasi : alokasi posisi di mana salah satu jenis kelamin diposisikan lebih penting dibanding jenis kelamin lain, misalnya : perempuan sekretaris, laki-laki dokter, dan lain-lain</li>
<li>Marginalisasi : peminggiran ekonomi karena jenis kelamin, misalnya : pelatihan teknologi diprioritaskan untuk laki-laki.</li>
<li>Kekerasan : (1) kekerasan fisik, (2) kekerasan psikologis, (3) kekerasan ekonomi, (4) kekerasan seksual.</li>
<li>Beban Ganda : kerja domestik + kerja publik tanpa disertai dengan pembagian peran yang adil.</li>
</ul>
</ol>
<p style="text-align: justify;">
Ada yang menambahkan :
</p>
<ol style="text-align: justify;">
<ul type="disc">
<li>Simbolisasi gender : penyimbolan jenis kelamin pada posisi yang lebih tinggi dengan tujuan membatasi potensi dan haknya, misalnya : melarang perempuan belajar stir mobil dengan alasan pasangan lebih sayang dan khawatir dekat dengan kecelakaan.</li>
</ul>
</ol>
<p style="text-align: justify;">
<b>Materi Kedua</b>
</p>
<p style="text-align: justify;">
Strategi Pemberdayaan Masyarakat berbasis Gender
</p>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Buat Perencanaan PKBG
<ul type="disc">
<li>Identifikasi karakteristik sasaran program (tahapan perencanaan) : (1) kenali dulu sasaran yang akan dijadikan sebagai objek pemberdayaan, (2) homogenitas sasaran lebih disarankan, (3) setiap tahapan objek pemberdayaan, punya masalah yang tidak sama</li>
<li>Rumuskan Pohon Masalah</li>
<li> Rumuskan Pohon Tujuan</li>
</ul>
</li>
<li>Rumuskan Pelaksanaan</li>
<li>Melakukan Monev</li>
<li>Rencanakan program lanjutan</li>
</ol>
<p style="text-align: justify;">
<b>Materi Ketiga</b>
</p>
<p style="text-align: justify;">
Praktek Perencanaan Pendidikan Keluarga Berwawasan Gender (PKBG)
</p>
<p style="text-align: justify;">
Alur perencanaan :
</p>
<ol style="text-align: justify;">
<ul type="disc">
<li>Penyebab : Identifikasi apa permasalahan gender dalam kelompok dan penyebab</li>
<li>Dasar : (1) identifikasi siapa sasaran program, (2) identifikasi lokasi, (3) identifikasi potensi lokal dan lembaga penyelenggara program</li>
<li>Tujuan : Mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam keluarga</li>
</ul>
</ol>
<p style="text-align: justify;">
Contoh Latar Belakang PKBG :
</p>
<ol style="text-align: justify;">
<ul type="disc">
<li>Penyebab : (1) stereotipe atau bias gender dalam keluarga, (2) legitimasi budaya</li>
<li>Dasar : partisipasi perempuan dalam pembangunan cenderung lebih rendah dibandingkan laki-laki</li>
<li>Tujuan : mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam keluarga</li>
</ul>
</ol>
<p style="text-align: justify;">
Penyebab - Tujuan :
</p>
<p style="text-align: justify;">
Peran keluarga : (1) membentuk pola perilaku individu, (2) pendidikan karakter anak [mengetahui, melaksanakan dan membudayaan hal baik], (3) menanamkan etika, moral, sosial, kesehatan, dll.
</p>
<br/>
<a href="https://alminist.blogspot.com/" target="_blank"><img src="https://lh3.googleusercontent.com/-zkPqAh4Kp4Q/ZSO8SOrZUHI/AAAAAAAAAcM/yKf5tEIq2qEt40e0ZK-kpX6UTap3Fx5YwCNcBGAsYHQ/h120/tanda_tanganku%2Btransparan.png"></a>
</span></span></span>
</body>
</html>alminist noteshttp://www.blogger.com/profile/04743012365058909678noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5941118718224844812.post-75244508276933282522023-10-08T07:36:00.056+07:002023-10-16T18:00:16.714+07:00Kompetensi Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Jakarta, Kamis, 26-28 September 2013, Royal Hotel Paledang Bogor, Sub Direktorat Ketenagaan Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia menyelenggarakan Workshop tentang "Penguatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi". </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/--swtP4T3rB4/U3gue8N5HqI/AAAAAAAAAFQ/3VbNuaJnHUc/s1600/diktis.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/--swtP4T3rB4/U3gue8N5HqI/AAAAAAAAAFQ/3VbNuaJnHUc/s1600/diktis.jpg" height="143" width="400" /></a></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Acara diawali dengan pembukaan oleh Dirjen Pendidikan Tinggi Islam (Diktis), Prof. Dr. H. Dede Rosyada, MA, yang menggarisbawahi bahwa kegiatan tersebut hendaknya mampu membekali dosen muda dalam penguasaan IT untuk meningkatkan kompetensi pembelajarannya. Sedangkan Sekjen Pendidikan Islam (Pendis), Prof. Dr. H. Kamarudin Amin, MA., yang memberikan "warning" agar dosen-dosen di bawah Pendidikan Tinggi Islam mampu menguasai IT agar dapat bersaing di dunia global. Beliau (Kamarudin) juga berbagi pengalaman belajar di luar negeri, bahwa dosen-dosennya sangat menguasai IT dan memberikan informasinya melalui penguasaan IT-nya, sehingga memudahkan mahasiswa untuk mencari dan menemukan literatur kajian ilmu tertentu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Acara dipandu oleh Dr. Ishom Yusqi, MA., Kepala Subdit Ketenagaan, yang juga sangat berharap, workshop ini mampu memberikan informaasi baru dan menyadarkan pentingnya penguasaan IT bagi dosen agar memberikan warna kontemporer dalam pembelajaran. Beberapa dialog mengalir dalam acara tersebut. Peserta dari IAIN Jambi, yang dengan "menggebu-gebu" menginformasikan tentang pengembangan teknologi informasi, hanya saja kebijakan masih "kurang" berpihak dalam pengembangannya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Lain lagi dengan peserta dari STAIN Ambon. Beliau lebih bersifat "curhat" akan kekurangan infrastruktur tentang pengembangan IT. Hal yang sangat dikeluhkan oleh beliau adalah di STAIN Ambon tidak tersedianya jaringan internet. Internet tersedia "hanya" dalam masa pendaftaran mahasiswa baru (PMB). Ketika kegiatan PMB selesai, maka internet di-<i>off</i>-kan lagi. Peserta dari STAIN Tulung Agung lebih mengeluhkan kurang mendukung dan tidak familiernya dosen tua ketika harus berinteraksi dengan IT. Sementara peserta dari STAIN Pamekasan lebih menekankan dari sisi kesadaran civitas akademika, baik dosen, mahasiswa dan dukungan dari Direktorat Pendidikan Tinggi Islam.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Dialog tersebut ditanggapi oleh Sekjen Pendis, yang mengerucut pada hal : (1) beliau balik menanyakan jika pengembangan IT di kampus masing-masing kurang maju itu salah siapa. Jawabannya adalah tidak sensitifnya pimpinan PT masing-masing dalam menembangkan IT di kampus masing-masing. Sekjen menyarankan agar penanggung jawab IT menyampaikan kepada Pimpinan masing-masing untuk mengusulkan kepada Direktorat Pendidikan Islam untuk diajukan anggarannya. Beliau berjanji jika usulan tersebut diusulkan akan dikawal usulan tesebut hingga dapat diterapkan di perguruan tinggi masing-masing; (2) Silahkan bangun kesadaran masing-masing di PT untuk menguasai IT; (3) Pengakuan Pendis tentang tidak adanya pangkalan data yang terintegrasi dan dikelola secara integratif oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Islam.</span></div>
alminist noteshttp://www.blogger.com/profile/04743012365058909678noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5941118718224844812.post-30952721619488898992023-10-08T07:35:00.057+07:002023-11-01T20:40:26.044+07:00Mas Ryan dan Dd' Ezar, Selamat Ulang Tahun<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-qBiFyj-oD9c/UjLA_O0T1OI/AAAAAAAAADg/zzRO_gyqGOw/s1600/B_DSC01562.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="240" data-original-width="940" height="195" src="http://3.bp.blogspot.com/-qBiFyj-oD9c/UjLA_O0T1OI/AAAAAAAAADg/zzRO_gyqGOw/s1600/B_DSC01562.JPG" width="320" /></a></div><br/>
<html>
<body>
<span style="color: black;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;">
<p style="text-align: justify;">
<b>Slawi</b> - Usia tak terasa sudah semakin tua apalagi jika masuk kelas untuk mengajar mahasiswa. Kenyataan tua semakin terasa ketika satu demi satu mengetahui kapan tahun kelahiran mahasiswa yang saya ajar. Rata-rata mereka berusia 17-18 tahun. Tak terasa pula, ternyata kedua buah hati sudah bertambah usia lagi. Anak pertama, Zafiryan Alis Maulana (Mas Ryan), lahir di tahun 2005, kini sudah berusia 8 tahun. Anak kedua, Naizaryan Alis Maulana (Dd' Ezar), lahir di tahun 2009 dan kini beranjak ke usia 4 tahun.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Banyak sekali perubahan perilaku Mas Ryan setelah mencapai usia tersebut. Naik kelas 3 SD Pakembaran 2 Slawi rangking 4 dari 50 anak, belajar tidak dipandu ibu lagi (kecuali bertanya), bangun lebih pagi, shalat sudah 5 waktu, puasa bulan Ramadhan penuh, Madrasah Diniyah (dulu TPA), ngajinya sudah al-Qur'an (nda' iqra' lagi), tambah sayang sama ibu, bapak dan dd Ezar.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Sementara Dd' Ezar, walaupun masih manja, tapi sudah mulai nurut dengan perintah bapak dan ibu, hingga perintah itu menjadi kebiasaan yang positif. Bangun tidur pagi, langsung "pipis", "pura-pura" wudhu, shalat subuh, maem, papung, ganti baju, sekolah. Dd' Ezar sekarang sekolah di TK Perwanida 02 Slawi, hebatnya sekarang [sejak setelah idul fitri], sekolahnya tidak ditunggu-in sama budhe (pembantu kami, sering kami sapa dengan sebutan budhe, karena beliau lebih tua dari kami berdua dan sudah seperti keluarga).
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Perubahan lain menjelang magrib tiba. Ketika adzan magrib dikumandangkan, secara berurutan aktivitasnya ini, "pipis", "pura-pura" wudhu, ganti baju koko, pake peci putih, ngajak Mas dan Bapak minta ke masjid. Setelah pulang dari masjid, ganti baju, langsung ambil iqra' ngaji sama ibu, setelah selesai ambil buku tulis, menulis apa saja yang diinginkan. Setelah itu main, hingga menjelang tidur jam 9 malam.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Sampai tulisan ini diketik ulang sudah 10 tahun berlalu begitu cepat. Kini 2023, keduanya sedang menimba ilmu di dua pesantren yang berbeda. Mas Ryan sejak 2020 menimba ilmu di Pondok Pesantren Pabelan, Mungkid Magelang di tingkat Madraash Aliyah (MA). Sementara Adiknya, Dd Ezar, sejak 2022 menmpuh pendidikan Madrasat Tsanawiyah (MTs) di Pondok Pesantren Darul Amanah, Sukorejo, Kendal. Hanya doa yang bisa terus kami panjatkan, semoga keduanya memperoleh ilmu yang berkah dan tumbuh kemandirian sebagai bekal hidup di masa mendatang.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Syukur tak terkira kepada Allah SWT yang ternyata memberi amanah yang begitu menenangkan sekaligus menggembirakan hati. Semoga keluarga kami diberi sehat dan selalu berbuat baik ketika berinteraksi dengan makhluk Tuhan yang lain. Kami pun berharap semoga pembaca merasakan kebahagiaan yang sama dengan kami, atau mungkin lebih dari kami. Amin.
</p>
<br />
<a href="https://alminist.blogspot.com/" target="_blank"><img src="https://lh3.googleusercontent.com/-zkPqAh4Kp4Q/ZSO8SOrZUHI/AAAAAAAAAcM/yKf5tEIq2qEt40e0ZK-kpX6UTap3Fx5YwCNcBGAsYHQ/h120/tanda_tanganku%2Btransparan.png"></a>
</span></span></span>
</body>
</html>alminist noteshttp://www.blogger.com/profile/04743012365058909678noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5941118718224844812.post-34617442978581878912023-10-08T07:34:00.002+07:002023-10-16T18:11:17.102+07:00Download<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-QSThazL3UZI/U3g2Ppkm0DI/AAAAAAAAAFc/tESVmiyW_qo/s1600/Download-icon.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://2.bp.blogspot.com/-QSThazL3UZI/U3g2Ppkm0DI/AAAAAAAAAFc/tESVmiyW_qo/s1600/Download-icon.png" width="200" /></a></span></span></div>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Bagi pembaca yang mengunjungi blog ini dan memerlukan file-file ini bisa diunduh (<i>download</i>) dengan beberapa <span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">k</span>laster. File-file tersebut merupakan kompilasi dari berbagai sumber, yang bertujuan untuk berbagi ilmu pengetahuan dan informasi. </span></span></span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Saya <span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">t</span>idak ada niat sedikit pun untuk memiliki file tersebut terkait dengan hak cipta (<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">paten)</span>. Kepada pemilik file tersebut, saya mengucapkan terima kasih. Semoga file-file tersebut bermanfaat. </span></span></span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Insya Allah, dengan berbagai kesibukan, file-file tersebut akan diupayakan terus ter<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">-</span><i>up-date</i>, sesuai file-file yang saya anggap penting.</span></span></span></div>
<ul>
</ul>
<ul>
</ul>
<ul>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Peraturan Hukum tentang Dosen (<a href="http://alminist.blogspot.com/2013/09/aturan-tentang-dosen.html">link</a>)</span></span></span></li>
</ul>
<ul>
</ul>
<ul>
</ul>
<ul>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Peraturan Hukum Lembaga Keuangan Syariah (<a href="http://alminist.blogspot.com/2010/08/peraturan-hukum-lembaga-keuangan.html">link</a>)</span></span></span></li>
</ul>
<ul>
</ul>
<ul>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Himpunan Fatwa DSN MUI tentang Lembaga Keuangan Syariah, Keuangan Syariah, Ekonomi Syariah dan Bisnis Syariah :</span></span></span></li>
</ul>
<blockquote class="tr_bq">
<ul>
</ul>
<ol>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">berd<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">asarkan </span>Tema Fatwa (<a href="http://alminist.blogspot.com/2010/08/fatwa-dsn-mui.html">link</a>)</span></span></span></li>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">berdasarkan Nomor Urut Fatwa (<a href="http://alminist.blogspot.com/2014/09/himpunan-fatwa-dsn-mui-tentang-lembaga.html" target="_blank">link</a>)</span></span></span></li>
</ol>
</blockquote>
<ul>
</ul>
<ul>
</ul>
<ul>
</ul>
<ul>
</ul>
<ul>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><i>E-Book</i> (Buku Ele<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">ktronik) Populer <span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Hasil Penelitian </span></span>(<a href="http://bit.ly/2lgefmn" target="_blank">download</a>)</span></span></span></span></li>
</ul>
<ul>
</ul>
<ul>
</ul>
<ul>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><i>E-Book</i> (Buku Ele<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">ktronik) Ragam Keilmuan<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"> </span></span>(<a href="http://bit.ly/2quXA2G" target="_blank">download</a>)</span></span></span></span></span></span></li>
</ul>
<ul>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 : Buku Siswa dan Buku Guru (<a href="http://bit.ly/2kG1GSz">link</a>)</span></span></span></li>
</ul>
<ul>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">Fatwa MUI tentang berbagai persoalan (<a href="https://drive.google.com/drive/folders/0B9Llan14MODTVVZibU0wOFdFdGs?usp=sharing" target="_blank">download</a>)</span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span></span></li>
</ul>
<ul>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">Pidato KH. Ma'ruf Amin dalam Penganugerahan Gelar Akademik </span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">(<a href="http://bit.ly/2wg7JhO">link</a></span><span style="font-size: small;">)</span></span></span></span></span></span></span><span style="font-size: small;"> </span></span></span></li>
</ul>
<ul>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">Teks Khutbah Idul Fitri 1438 H Prof. Dr. H. M. Quraish Shihab di Masjid Istiqlal Jakarta [Ahad, 25 Juni 2017] </span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">(<a href="http://bit.ly/2ujOqEm" target="_blank">download</a></span><span style="font-size: small;">)</span></span></span></span></span></span></span><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span></li>
</ul>
<ul>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"><i>E-Book</i> Kitab Muamalah dan Ekonomi Islam [<i>arabic</i>] (<a href="https://drive.google.com/drive/folders/0B9Llan14MODTaXk4NFF4aFZyR1E?usp=sharing" target="_blank">download</a>)</span></span></span></li>
</ul>
<ul>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"><i>E-Book</i> Aswaja dan <i>Turats</i> </span><span style="font-size: small;">(link</span><span style="font-size: small;">)</span></span></span></li>
</ul>
<blockquote class="tr_bq">
<ul>
</ul>
<ol>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">E-Book Aswaja </span><span style="font-size: small;">(<a href="http://bit.ly/2sAKEcn" target="_blank">download</a></span><span style="font-size: small;">)</span></span></span></li>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">E-Book NU </span><span style="font-size: small;">(<a href="http://bit.ly/2sACxwz" target="_blank">download</a></span><span style="font-size: small;">)</span><span style="font-size: small;"> </span></span></span></li>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">E-Book Kitab Nusantara </span><span style="font-size: small;">(<a href="http://bit.ly/2tKQpVd" target="_blank">download</a></span><span style="font-size: small;">)</span><span style="font-size: small;"> </span></span></span></li>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">E-Book <i>Turats</i> Nusantara </span><span style="font-size: small;">(<a href="http://bit.ly/2tGg4NY" target="_blank">download</a></span><span style="font-size: small;">)</span><span style="font-size: small;"> </span></span></span></li>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">E-Book Kitab Fikih </span><span style="font-size: small;">(<a href="http://bit.ly/2tksmt8" target="_blank">download</a></span><span style="font-size: small;">)</span><span style="font-size: small;"> </span></span></span></li>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">E-Book Kitab Tafsir </span><span style="font-size: small;">(<a href="http://bit.ly/2tjYcWJ" target="_blank">download</a></span><span style="font-size: small;">)</span><span style="font-size: small;"> </span></span></span></li>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">E-Book Kitab Hadits </span><span style="font-size: small;">(<a href="http://bit.ly/2tk4uFQ" target="_blank">download</a></span><span style="font-size: small;">)</span><span style="font-size: small;"> </span></span></span></li>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">E-Book Kitab Nahwu Sharaf </span><span style="font-size: small;">(<a href="http://bit.ly/2sArSlm" target="_blank">download</a></span><span style="font-size: small;">)</span><span style="font-size: small;"> </span></span></span></li>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">E-Book Kitab Tarikh </span><span style="font-size: small;">(<a href="http://bit.ly/2skINV1" target="_blank">download</a></span><span style="font-size: small;">)</span><span style="font-size: small;"> </span></span></span></li>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">E-Book Kitab Maulid al-Rasul </span><span style="font-size: small;">(<a href="http://bit.ly/2tDGqk7" target="_blank">download</a></span><span style="font-size: small;">)</span><span style="font-size: small;"> </span></span></span></li>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">E-Book Kitab Tasawuf </span><span style="font-size: small;">(<a href="http://bit.ly/2skQ33b" target="_blank">download</a></span><span style="font-size: small;">)</span><span style="font-size: small;"> </span></span></span></li>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">E-Book Kitab Tauhid </span><span style="font-size: small;">(<a href="http://bit.ly/2tbcwTh" target="_blank">download</a></span><span style="font-size: small;">)</span><span style="font-size: small;"> </span></span></span></li>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">E-Book Kitab <i>Nadzom[an]</i> </span><span style="font-size: small;">(<a href="http://bit.ly/2tGfOi3" target="_blank">download</a></span><span style="font-size: small;">)</span><span style="font-size: small;"> </span></span></span></li>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">E-Book Kitab Karya Imam Ghazali </span><span style="font-size: small;">(<a href="https://drive.google.com/drive/u/2/mobile/folders/0B49krkb9SjaCQURIUzY3WDdlcEE" target="_blank">download</a></span><span style="font-size: small;">)</span><span style="font-size: small;"> </span></span></span></li>
<li><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">E-Book Kitab Karya Alwi al-Maliki </span><span style="font-size: small;">(<a href="https://drive.google.com/drive/u/2/mobile/folders/0B49krkb9SjaCbUNqd3hJdHNRUjQ" target="_blank">download</a></span><span style="font-size: small;">)</span></span></span></li>
</ol>
</blockquote>
<ul>
</ul>
<ul>
</ul>
<ul>
</ul>
<ul>
</ul>
<ul>
</ul>
alminist noteshttp://www.blogger.com/profile/04743012365058909678noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5941118718224844812.post-36617656548702671712023-10-08T07:33:00.033+07:002023-11-01T20:40:49.903+07:00"Lebaran" dan "Ketupat" : Makna Simbolik Idul Fitri<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-0NHVqYk9qKA/UgHzlrt1i5I/AAAAAAAAAB8/eTriKmN1Xjs/s1600/Gambar-Foto-Sms-Idul-Fitri.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="199" src="http://2.bp.blogspot.com/-0NHVqYk9qKA/UgHzlrt1i5I/AAAAAAAAAB8/eTriKmN1Xjs/s1600/Gambar-Foto-Sms-Idul-Fitri.jpg" width="320" /></a></div>
<html>
<body>
<span style="color: black;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;">
<br />
<p style="text-align: justify;">
Hari Raya Idul Fitri, sering tradisi menyebutnya "lebaran", maknanya usai melampaui ujian menjalankan puasa Ramadhan selema sebulan penuh. Ceria, haru, sedih, berharap dan sejuta perasaan lainnya campur aduk dalam diri manusia, sesuai dengan orientasi dan pemaknaan seputar Ramadhan dan datangnya Idul Fitri. Jika ditebak hanya terjadi di Indonesia saja, keliru, karena tradisi religius ini juga dirayakan oleh umat Islam di seluruh belahan dunia. Namun, ada yang khas, hanya terjadi setahun sekali, khususnya di Indonesia (bila
kurang, ditambahkan ya.)
</p>
<br />
<b>1. Lebaran</b>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Lebar - bar - bubar - bibar : artinya selesai. Jadi lebaran mempunyai makna selesainya masa Puasa. Kenapa dipakai kata itu, sepertinya mengandung 'filosofi' begitu beratnya menjalankan puasa, dan lebaran adalah hari bersuka ria. Ini menjadikan hari itu ditandai dengan nama 'Raya'.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Di Jawa (Jawa Tengah dan Jawa Timur) tidak menyebut "Hari Raya Idul Fitri" dengan "Lebaran", tapi dengan "Riyadin", "Rioyo", atau "bada". Kata "lebaran" jarang sekali digunakan dan terdengar di Jawa.
</p>
<br />
<b>2. Mudik</b>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Mudik adalah kegiatan perantau / pekerja migran untuk kembali ke kampung halamannya. Mudik berasal dari bahasa Jawa "Mulih Dhisik" yang artinya pulang dulu. Mudik, di Indonesia, identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang hari raya besar keagamaan misalnya menjelang Lebaran. Pada saat itulah ada kesempatan untuk berkumpul dengan sanak saudara yang tersebar di perantauan, selain tentunya juga <i>sowan</i> (berkunjung) dengan orang tua. Tradisi mudik muncul pada beberapa negara berkembang dengan mayoritas penduduk Muslim, seperti Indonesia dan Bangladesh.
</p>
<br />
<b>3. Ketupat</b>
<br />a. Sejarah Ketupat
<br />
<p style="text-align: justify;">
Sunan Kalijaga adalah orang yang pertama kali memperkenalkan pada masyarakat jawa. Sunan Kalijaga membudayakan 2 kali BAKDA, yaitu bakda lebaran dan bakda kupat. Bakda kupat dimulai seminggu sesudah lebaran. Pada hari yang disebut BAKDA KUPAT tersebut, di tanah jawa waktu itu hampir setiap rumah terlihat menganyan ketupat dari daun kelapa muda. Setelah selesai dianyam, ketupak diisi dengan beras kemudian dimasak. Ketupat tersebut diantarkan ke kerabat yang lebih tua, sebagai lambang kebersamaan.
</p>
<br />b. Arti Kata Ketupat
<br />
<p style="text-align: justify;">
Dalam filosofi jawa, ketupat lebaran bukanlah sekedar hidangan khas hari raya lebaran. Ketupat memiliki makna khusus. Kata kupat berasal dari suku kata "ku" = ngaku (mengakui) dan "pat" = lepat (kesalahan). Sehingga ketupat menjadi simbol mengakui kesalahannya. Ketupat atau kupat dalam bahasa jawa merupakan kependekan dari <i>ngaku lepat</i> artinya mengakui kesalahan, dan <i>laku papat</i> artinya empat tindakan.
</p>
<br />1) <i>Ngaku lepat</i>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Tradisi sungkeman menjadi implementasi ngaku lepat (mengakui kesalahan) bagi orang jawa. Prosesi sungkeman yakni bersimpuh di hadapan orang tua seraya memohon ampun, dan ini masih membudaya hingga kini. Sungkeman mengajarkan pentingnya menghormati orang tua, bersikap rendah hati, memohon keikhlasan dan ampunan dari orang lain, khusunya orang tua.
</p>
<br />2) <i>Laku papat</i>
<br />
<p style="text-align: justify;">
<i>Laku papat</i> artinya empat tindakan dalam perayaan Lebaran. Empat tindakan tersebut adalah :
</p>
<br />a) <i>Lebaran</i>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Lebaran bermakna usai, menandakan berakhirnya waktu puasa. Berasal dari kata lebar yang artinya pintu ampunan telah terbuka lebar.
</p>
<br />b) <i>Luberan</i>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Bermakna meluber atau melimpah. Sebagai simbol ajaran bersedekah untuk kaum miskin. Pengeluaran zakat fitrah menjelang lebaran pun selain menjadi ritual yang wajib dilakukan umat islam, juga menjadi wujud kepedulian kepada sesama manusia.
</p>
<br />c) <i>Leburan</i>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Maknanya adalah habis dan melebur. Maksudnya pada momen lebaran, dosa dan kesalahan kita akan melebur habis karena setiap umat islam dituntut untuk saling memaafkan satu sama lain.
</p>
<br />d) <i>Laburan</i>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Berasal dari kata labur atau kapur. Kapur adalah zat yang biasa digunakan untuk penjernih air maupun poemutih dinding. Maksudnya supaya manusia selalu menjaga kesucian lahir dan batin satu sama lain.
</p>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-5eQpPaWCOhk/UgHz84Ndo4I/AAAAAAAAACA/lmsUVGgDKnI/s1600/alanfal+63.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-5eQpPaWCOhk/UgHz84Ndo4I/AAAAAAAAACA/lmsUVGgDKnI/s1600/alanfal+63.png" /></a></div>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Al-Sya'rawi dalam tafsirnya menjelaskan menguatkan ikatan di antara kaum muslimin sering kali dimaknai sebagai ikatan fisik. Padahal ikatan yang membentuk <i>silah</i> (hubungan) bersumber dari hati sebagai pangkal niat baik untuk selalu menjalin ikatan dan hubungan antarkaum muslimin di mana pun, apalagi saudara. Sebagaimana Nabi Muhammad SAW mengikatkan hubungan kabilah-kabilah di Madinah, khususnya Suku Aus dan Suku Khazraj.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Fenomena sekarang seringkali menunjukan hubungan atau ikatan dibangun karena ada ketergantungan harta, sehingga orang yang membutuhkan terikat hubungan karena membutuhkan harta orang yang memberi. Hubungan persaudaraan juga sering dilakukan demikian. Perlakuan saudara yang <i>the have </i>memposisikan saudara yang <i>the poor</i> sebagai sub ordinasi dalam hidup, sehingga tercipta ketergantungan persaudaraan yang semu. Inilah yang membedakan dengan <i>al-hubb al-haqiqi</i>. Karena cinta persaudaraan bersumber dari hati yang tulus sebagai saudara, bukan karena fasilitas harta yang membuat persaudaraaan terus terjalin. Di sinilah Allah menggerakan hati sebagai sumber ketulusan.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Semoga silaturrahmi kita dibangun dengan ketulusan hati yang mencerminkan cinta yang hakiki sebagai saudara yang terjalin karena hati, bukan karena ketergantungan harta. Semoga Allah SWT selalu membimbing hati kita.[]
</p>
<br />
<a href="https://alminist.blogspot.com/" target="_blank"><img src="https://lh3.googleusercontent.com/-zkPqAh4Kp4Q/ZSO8SOrZUHI/AAAAAAAAAcM/yKf5tEIq2qEt40e0ZK-kpX6UTap3Fx5YwCNcBGAsYHQ/h120/tanda_tanganku%2Btransparan.png"></a>
</span></span></span>
</body>
</html>alminist noteshttp://www.blogger.com/profile/04743012365058909678noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5941118718224844812.post-70234945794492015322023-10-08T07:33:00.006+07:002023-10-16T18:02:50.969+07:00Hati, Idul Fitri & Kemerdekaan RI<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-mOhgQAuWbB0/UhLVgniwgdI/AAAAAAAAACQ/2h9DEgowXvs/s1600/Hati.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="256" src="http://3.bp.blogspot.com/-mOhgQAuWbB0/UhLVgniwgdI/AAAAAAAAACQ/2h9DEgowXvs/s320/Hati.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Pasti pembaca tahu, sering mendengar dan mengerti jika ada pembahasan tentang hati. Hanya orang yang bersangkutan dan Tuhan yang dipastikan tahu tentang "kata" hati seseorang. Bagaimana jika hati seseorang bisa menyatu dengan hati orang lain, sengaja atau tidak sengaja. Bagaimana pula seseorang yang memiliki hati yang selalu berubah-ubah sesuai dengan "mood". Serta bagaimana jika seseorang dengan hatinya menjadi sombong, bahwa dirinya <i>key person </i>yang telah memberikan banyak hal untuk orang lain, dengan meniadakan bahwa Tuhan-lah yang menggerakan hati tersebut. Serta bagaimana hubungan hati, idul fitri dan kemerdekaan RI ke 68, kita coba kaitkan dan mengambil benang merah sebagai pembelajaran.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><b>HATI (QALBU)</b> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Hadist berikut cukup populer, salah satunya cerita Sahabat Syahrun bin Hausyab, bertanya kepada Umm al-Mu'minin, Ummu Salamah : Wahai Umm al-Mu'minin, apa doa Rasulullah Saw., ketika beliah bersama beliau ? Ummu Salamah berkata : Doa beliau adalah : </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-8TfD3meapRE/UhLXezOIFdI/AAAAAAAAACk/4Nxglk_ylnM/s1600/ayat+hati.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-8TfD3meapRE/UhLXezOIFdI/AAAAAAAAACk/4Nxglk_ylnM/s1600/ayat+hati.png" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Doa tersebut, mengisyaratkan bahwa yang memiliki hati adalah Allah SWT., dan Allah SWT-lah yang membolak-balikan hati. Hati bisa stabil, labil, mood, gundah gulana, lebay, GALAU, resah, iman kuat, iman lemah, setengah "kafir" dan seterusnya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">IDUL FITRI</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Tulisan ini tidak memperbincangkan detail tentang makna idul fitri. Tulisan ini lebih menyoroti fenomena di balik idul fitri yang ramai, yaitu <i>shilaturrahmi</i> atau <i>shilaturrahim</i>. <i>Shilah</i> (صلة) maknanya sambung atau hubungan, <i>rahmi</i> (الرحم) maknanya kandung[an] atau <i>rahim</i> (الرحيم) maknanya kasih sayang. Makna luas yang mudah dipahami adalah bagaimana seseorang menjalin hubungan baik dengan orang lain, tanpa membedakan status sosial, ras, agama, suku, bangsa. Orang tua dengan anak, suami dengan istri, atasan dengan bawahan, m</span><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">ajikan dengan pembantu, </span>bos dengan buruh, dan sebagainya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Jika hubungan yang dibangun dengan hati, maka suasana hubungan akan menyatu tanpa sekat dan hampir dipastikan semua seperti saudara [se]kandung[an] yang penuh kasih sayang dan saling menyayangi. Tapi sering kali hubungan dibangun karena ketergantungan satu dengan yang lain dan saling menyandera. Karena suami memberi uang belanja tiap bulan, maka istri harus melayani suami sesuai dengan keinginannya, karena pembantu dibayar oleh majikan, maka pembantu harus melayani majikan sepenuhnya, dan seterusnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Fenomena mudik yang menggerakkan HATI anak untuk bersilaturrahmi kepada orang tua adalah hubungan yang digerakan oleh Allah SWT, bukan karena anak hendak memberi uang [harta] kepada orang tua. Cermati QS. al-Anfal (8) : 63 : </span> </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-pNEDDjd1fo8/UhLVkxXRLCI/AAAAAAAAACY/eXG28FOLlbo/s1600/alanfal+63.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-pNEDDjd1fo8/UhLVkxXRLCI/AAAAAAAAACY/eXG28FOLlbo/s1600/alanfal+63.png" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Ayat tersebut mengisahakan Masa Jahiliyah di Madinah sebelum Rasulullah Saw., hijrah ke Madinah. Dikisahkan suku Aus dan suku Khazraj selalu berkonflik yang tak kunjung berdamai. Ketika Rasulullah Saw hijrah ke Madinah, kedua suku didamaikan oleh Rasulullah Saw, dan berhasil. Ayat tersebut turun untuk memastikan bahwa yang membuat damai mereka bukanlah upaya Rasulullah Saw, tetapi Allah SWT yang melunakkan dan menyatukan hati-hati mereka sehingga mau bersatu dan menjalin silaturrahmi. Sekalipun kalian mengeluarkan upaya finansial atau harta untuk menyatukan mereka tidak mungkin bisa. Sesuatu yang harus disatukan adalah hati, dan hanya Allah SWT yang bisa melakukannya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">KEMERDEKAAN RI KE 68</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Kita mudah membayangkan jika para pendahulu kita tidak melunak dan menyatukan hati [niat] demi Indonesia [sebagai tujuan akhir]. Indonesia [NKRI] TAK AKAN PERNAH ADA. Maknanya niat [hati] harus berhubungan langsung dan terintegrasi sebagai orientasi inti yang harus dicapai. Jika tujuannya membangun Indonesia, maka yang terpenting adalah satu niat [tekad dalam hati] semua pendiri bangsa, dengan menghilangkan ego-ego primordial apapun yang bisa menjada penghalang. Itulah yang dilakukan oleh <i>founding father</i> kita.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Rumusan penyatuan hati dalam konstritusi kita disebut MUSYAWARAH. Pertanyaannya benarkah yang dipersatukan dengan musyawarah pada masa sekarang di Indonesia adalah HATI. Kita bisa mengatakan TIDAK, mungkin yang tepat adalah MUSYAWARAH TRANSAKSIONAL. Inilah krisis yang terjadi dengan bangsa Indonesia. Meski demikian, tetaplah berharap, semoga jalinan manusia Indonesia sekarang dalam musyawarah untuk mengisi kemerdekan menggunakan hati yang bersih tanpa dikotori niat kotor untuk memperkeruh keadaan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">SINTESA HUBUNGAN HATI, IDUL FITRI DAN KEMERDEKAAN RI KE 68</span></b><span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Hati selalu berubah-ubah (bolak balik). Ia bisa menyatukan hubungan. Dzat yang menyatukan hanya Tuhan. Manusia seringkali mengotori hubungan antarmanusia dengan transaksional yang menyertakan harta dalam hubungannya. Maka murnikanlah hubungan itu karena memang hati bisa menyatu dan karunia Tuhanlah, hati itu bisa menyatu. Sebagaimana menyatunya hati-hati para pendiri bangsa Indonesia. Mereka menghilangkan ego primordial apapun, hati mereka bisa menyatu tanpa transaksional apapaun, sehingga Indonesia dapat menjadi NKRI seperti sekarang ini.[]</span></div>
alminist noteshttp://www.blogger.com/profile/04743012365058909678noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5941118718224844812.post-59125209841209784592013-07-23T11:01:00.019+07:002023-11-01T20:41:18.672+07:00Dakwah, Ilmu Pengetahuan dan Nuzul al-Qur'an<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-hbV-XGV5WEk/Ue4Aq2gHrAI/AAAAAAAAAAo/PvbSLaXNmv0/s1600/Quran.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="200" src="http://3.bp.blogspot.com/-hbV-XGV5WEk/Ue4Aq2gHrAI/AAAAAAAAAAo/PvbSLaXNmv0/s1600/Quran.jpg" width="200" /></a></div>
<html>
<body>
<span style="color: black;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;">
<br />
<b>A. Dakwah</b>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Ramai di tv, radio, dunia maya dan fenomena religius menampilkan gerakan dakwah yang cukup masif. Ada dua prinsip dakwah yang cukup populer, yaitu orientasi (target) dan metode (cara). Prinsip <i>pertama</i>, Orientasi dakwah seperti yang dituturkan al-Qur'an surat al-Qashash (28) : 56, yang berbunyi :</p>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-Uai2_k_ZTCY/UfceG4O9-VI/AAAAAAAAAA4/s6AxtDEkyKQ/s1600/alqashash+56.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-Uai2_k_ZTCY/UfceG4O9-VI/AAAAAAAAAA4/s6AxtDEkyKQ/s1600/alqashash+56.jpg" /></a></div>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Ketika Nabi Muhammad SAW., sedih atas meninggalnya Pamannya, Abu Thalib. Nabi Muhammad SAW. merajuk kepada Allah SWT., apakah pamannya termasuk muslim dan masuk surga ? Ayat tersebut jawaban Allah SWT. Intinya adalah Hidayah adalah urusan dan rahasia Allah SWT., sedangkan kewajiban manusia (sebagai umat Nabi Muhammad SAW.) adalah menyampaikan (dakwah). Oleh karena itu, dakwah tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain, apalagi menggunakan cara-cara kekerasan.</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Prinsip <i>kedua</i>, metode (cara) dakwah, seperti yang dituturkan al-Qur'an surat al-Nahl (16) : 128, yang berbunyi :</p>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-TcrFHDK4Iko/UfchHJRHlOI/AAAAAAAAABI/doNBOCyelsI/s1600/alnahl+128.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-TcrFHDK4Iko/UfchHJRHlOI/AAAAAAAAABI/doNBOCyelsI/s1600/alnahl+128.jpg" /></a></div>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Tiga metode dakwah yang "bersliweran" ditelinga jamaah pengajian : (1) <i>bi al-hikmah</i> makna yang populer dan kontemporer adalah <i>sharing</i> ilmu pengetahuan, maknanya penceramah atau mubaligh berposisi sama dengan audiens, hanya saja penceramah / mubaligh lebih dulu mengetahui tentang suatu persoalan, sehingga ia memberitahu atau berbagi pengetahuan dengan audien. Kesan menggurui, mendikte, kelihatan lebih khusu, lebih sholeh dan seterusnya jauh dari model dakwah seperti ini.</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
(2) <i>bi al-mau'idhoh al-hasanah</i> (nasehat yang baik), sekarang lebih terkenal dengan istilah <i>taushiyah</i> (memberi wasiat baik). Kesan dari dakwah model ini adalah adanya keteladanan yang patut ditiru dari penceramah atau mubaligh, maknanya orang yang menyampaikan harus menjadi panutan masyarakat, sehingga kesan "menggurui" boleh jadi nampak, tetapi sah bila memang ia adalah panutan, kyai misalnya, ajengan, dan lain sebagainya. Boleh jadi pula ada level yang berbeda antara penceramah dan audiens, dan ini natural saja, seperti analogi yang memberi wasiat adalah orang tua ke anak, bukan sebaliknya (itulah makna <i>taushiyah</i> sebenarnya).</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
(3) <i>jadil hum bi allati hiya ahsan </i>(berdebat dengan cara-cara yang baik), sependapat mungkin, berbeda pendapat pasti akan muncul. Tetapi maknailah berdebat dengan kosakata "bertukar pikiran", sehingga kesan seram hilang dari perbedaan pendapat tersebut. Ciptakan budaya toleransi sehingga hidung bisa selalu bersanding sebagai hamba Tuhan yang tidak mungkin hidup sendiri.</p>
<br />
<b>B. Nuzul al-Qur'an</b>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Ada tiga kosa kata yang sering dibahas ulama tafsir ketika membahas tentang Nuzul al-Qur'an. (1) kata "<i><b>an-za-la</b></i>" (menurunkan), (2) kata "<i><b>na-za-la</b></i>" (turun dan telah selesai prosesnya), dan (3) kata "<i><b>naz-za-la</b></i>" (menurunkan, tetapi ada kontinuitas).</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
<i>Pertama</i>, dimaknai al-Qur'an diturunkan oleh Allah SWT <i>jumlatan wahidatan</i> (satu kesatuan) dari <i>Lauh Mahfudz</i> ke <i>Bait al-'Izzah min sama'i al-dunya</i>, pada tanggal 24 Ramadhan, di mana di sepuluh akhir Bulan Ramadhan terdapat <i>Lailah al-Qadr</i> (QS. al-Qadr (97) dan QS. al-Baqarah (2) : 185</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
<i>Kedua</i>, dimaknai al-Qur'an setelah sampai di <i>Bait al-'Izzah min sama'i al-dunya</i>, Allah SWT menurukannya ke bumi secara berangsur sebagai wahyu kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara <i>al-ruh</i> (Malaikat Jibril). Dimulai dari QS. al-'Alaq (96) : 1-5 hingga berakhir dengan QS. al-Maidah (5) : 3. Setelahnya tidak ada ayat lagi yang turun dan telah selesai pewahyuaan.</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
<i>Ketiga</i>, dimaknai al-Qur'an diturunkan oleh Allah SWT, tetapi Allah SWT tidak tinggal diam dan tanpa diminta akan selalu "bersama" manusia (muslim) menjaga dan melestarikan keberadaan al-Qur'an di muka bumi, agar selalu dibaca, dikaji, dibahas, diperdengarkan, dan seterusnya. Janji Allah SWT. dalam QS. al-Hijr (15) : 9.</p>
<br />
<b>C. Ilmu Pengetahuan</b>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Masih ingat pelajaran biologi atau sejarah ? Mestinya, jika membahas tentang manusia pasti ingat dengan istilah <i>Homo Sapiens </i>(bahasa Latin, yang berarti "manusia yang tahu" atau "manusia yang berpikir"). Pada kodratnya, manusia diciptakan tidak mengetahui apa-apa. Tetapi manusia diberi naluri ingin tahu oleh Tuhan. Kata "tahu" sendiri dalam psikologi ada dua cara, yaitu pertama, <b>diberitahu</b> (oleh siapa dan oleh apa, misalnya tahu karena diberitahu oleh guru di sekolah atau tahu karena membaca buku, dan seterusnya) dan kedua, <b>mengalami</b> (eksperimen dan pengalaman, baik dialami sendiri atau mengamati pengalaman orang lain).</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Ketika Nabi Adam AS diciptakan oleh Allah SWT tidak tahu tentang apapun. Ia dibekali pengetahuan dengan mengetahui semua nama yang "diberitahu" (<i>'allama</i>) oleh Allah SWT, sehingga di hadapan para Malaikat, Adam nampak dan tampil sebagai makhluk yang sangat luar biasa pandai.</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Kisah Nabi Musa AS, ketika kecil disuruh memilih antara <b>roti</b> yang berada di sebelah kanan dan <b>api</b> yang berada di sebelah kiri. Anak kecil secara naluriah akan punya pengalaman yang menarik dan tertarik dengan hal-hal yang dianggapnya menarik. Ternyata api lebih menarik bagi Musa kecil hingga ia memakannya. Terlepas dari tafsir yang menyatakan bahwa Musa mengulurkan tanggan ke sebelah kanan, namun Allah SWT berkehendak lain, Dia memerintahkan Jibril untuk menarik tangan Musa dan memakan api. Kejadian inilah yang membuat Musa tidak bisa bicara secara jelas.</p>
<br />
<b>D. Sintesa Peringatan Nuzul al-Qur'an</b>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Nuzul al-Qur'an mengajarkan manusia (muslim, utamanya) untuk terus membaca. Dengan membaca (apapun), manusia seperti diberitahu tentang sesuatu dan memiliki pengalaman hidup yang lebih luas. Manusia akan terbuka cakrawala dan menyadari bahwa manusia tidak mungkin homogen dan punya referensi yang berbeda, terpenting adalah bertanggung jawab. Jika pengetahuan telah diperoleh, berbagilah dengan sesama manusia lain, yang boleh jadi belum tahu tentang pengetahuan tersebut. <i>Ultimate goal</i>-nya adalah berbagi pengetahuan berarti menyebarluaskan informasi untuk merubah peradaban yang negatif dan melestarikan peradaban yang positif. Semoga kita termasuk manusia yang ikhlas berbagi.</p>
<br />
<a href="https://alminist.blogspot.com/" target="_blank"><img src="https://lh3.googleusercontent.com/-zkPqAh4Kp4Q/ZSO8SOrZUHI/AAAAAAAAAcM/yKf5tEIq2qEt40e0ZK-kpX6UTap3Fx5YwCNcBGAsYHQ/h120/tanda_tanganku%2Btransparan.png"></a>
</span></span></span>
</body>
</html>
alminist noteshttp://www.blogger.com/profile/04743012365058909678noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5941118718224844812.post-31354460427918031672013-07-17T16:52:00.010+07:002023-11-01T20:41:37.006+07:00Mengamati Ramadhan : Ucapan atau tindakan<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-9KvHa3A61v0/UeZlPCkoANI/AAAAAAAAAAY/bqG5MRK1QgE/s1600/lagi-merenung.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="http://1.bp.blogspot.com/-9KvHa3A61v0/UeZlPCkoANI/AAAAAAAAAAY/bqG5MRK1QgE/s1600/lagi-merenung.jpg" width="240" /></a></div>
<html>
<body>
<span style="color: black;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;">
<br />
<p style="text-align: justify;">
Di sebuah musholla di bulan Ramadhan 1434 H, masyarakat melaksanakan shalat tarawih berjama'ah seperti tahun-tahun sebelumnya. Ada hal yang menarik dalam satu kesempatan ceramah di sela-sela jeda shalat tarawih, seorang penceramah melontarkan "rangkaian kalimat" yang tidak biasa dan membuat jama'ah terkaget. Isi ceramah terkesan "membodohi" diri sendiri, tetapi justru ternyata itu yang diinginkan oleh jama'ah.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
"Bapak ibu yang saya hormati, saya memang mendapat giliran ceramah, tetapi saya bingung, televisi di pagi hari, siang, sore, malam, bahkan dini hari, semua menampilkan ceramah. Radio pun demikian, apalagi media sosial dan kanal streaming seperti youtube dan lain sebaginya, lalu saya harus menyampaikan materi apa?" Ujar penceramah, diikuti dengan senyum jama'ah tersenyum. mushalla tersebut.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
"Bagi saya, lanjut penceramah, Ramadhan yang penting tindakan, tindakan untuk meningkatkan amalan yang baik, shalat sunnah diperbanyak, baca Qur'an lebih intensif, sedekah lebih digiatkan, dan seterusnya. Maknanya implementasi pengetahuan tentang agama lebih penting dari memahami agama hanya sekedar memahami saja, seperti yang kita lakukan, lihat televisi pengajian, dengar radio pengajian. Saya yakin, jama'ah sudah memiliki pengetahuan agama yang cukup banyak. Ramadhan adalah saatnya melaksanakannya, karena ramadhan merupakan kesempatan amal baik dilipatgandakan oleh Allah SWT."
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Masyarakat sekarang dalam menimba ilmu, khususnya mendengarkan ceramah dalam pengajian, lebih senang bersifat eksploratif dan uraian kandungan pengetahuan, dari pada ceramah yang menggurui, seolah-olah "penceramah" adalah orang yang paling suci dan tanpa dosa. Masyarakat modern yang perhatian terhadap materi agama cenderung lebih kritis dan rasional. Bagi mereka, Islam itu rasional dan memberikan ajaran-ajaran yang dapat diterima oleh akal sehat manusia.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Semoga amal dan tindakan positif kita di bulan Ramadhan ini diterima Alllah SWT., tidak hanya sekedar berucap dan menggurui orang lain, yang boleh jadi, mereka lebih sholeh dari penceramah.
</p>
<br />
<a href="https://alminist.blogspot.com/" target="_blank"><img src="https://lh3.googleusercontent.com/-zkPqAh4Kp4Q/ZSO8SOrZUHI/AAAAAAAAAcM/yKf5tEIq2qEt40e0ZK-kpX6UTap3Fx5YwCNcBGAsYHQ/h120/tanda_tanganku%2Btransparan.png"></a>
</span></span></span>
</body>
</html>
alminist noteshttp://www.blogger.com/profile/04743012365058909678noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5941118718224844812.post-44307831122785991082011-07-15T10:09:00.006+07:002023-10-16T17:01:25.159+07:00Blended Learning<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/-pYRzg6BSZcQ/Th-wLbbQkoI/AAAAAAAAAMs/2sfAAox0Jh0/s1600/Blended_learning.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 178px;" src="http://3.bp.blogspot.com/-pYRzg6BSZcQ/Th-wLbbQkoI/AAAAAAAAAMs/2sfAAox0Jh0/s200/Blended_learning.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5629411769623548546" border="0" /></a><span style="font-family:trebuchet ms;">Apakah Blended Learning itu?
<br />
<br />Sesuai namanya, blended learning adalah metode pembelajaran yang memadukan pertemuan tatap muka dengan materi online secara harmonis. Perpaduan antara training konvensional di mana trainer dan trainee bertemu langsung dengan training online yang bisa diakses kapan saja, di mana saja 24 jam sehari, 7 hari seminggu.
<br />
<br />Adapun bentuk lain dari blended learning adalah pertemuan virtual antara trainer dengan trainee. Mereka mungkin saja berada di dua dunia berbeda, namun bisa saling memberi feedback, bertanya, atau menjawab. Semuanya dilakukan secara real time. Sebagian menyebutnya dengan long distance instructed learning, yang lain menyebutnya virtual instructor led training – training yang dipandu oleh instruktur betulan secara virtual karena antara peserta dan instruktur berada di tempat yang berbeda. Apapun namanya, model pembelajaran ini memanfaatkan teknologi IT lewat media video conference, phone conference, atau chatting online.
<br />
<br />Mengapa Blended Learning, Apakah e-Learning Saja Tidak Cukup?
<br />
<br />Sebuah pertanyaan menarik dan mengusik pemikiran kita. Untuk menjawabnya, saya mencoba menelusuri puluhan artikel dan jurnal ilmiah berkaitan topik ini. Dari studi yang ada, kendala terbesar e-learning adalah interaktivitas langsung antara pembelajar dengan instrukturnya. Bagaimanapun belajar merupakan proses dua arah. Peserta memerlukan feedback dari pengajar dan sebaliknya sang pengajar juga memerlukan feedback dari pesertanya. Dengan cara ini akan didapat hasil belajar yang lebih efektif, tepat sasaran.
<br />
<br />Hal ini menjawab mengapa program e-learning di banyak perusahaan tidak selalu mendapat hasil memuaskan. Seringkali materi sudah banyak dan tersedia dengan lengkap. Orang juga bisa belajar kapan saja dan di mana saja. Bisa dari kantor, rumah, hotel, maupun di kafe asal terkoneksi lewat jaringan nirkabel. Namun tetap saja tingkat penggunaan materi-materi e-learning tersebut tergolong rendah. Dalam analisa sederhana saya, orang butuh teman dan butuh feedback langsung. Sama seperti yang kita rasakan dalam training konvensional di ruang kelas.
<br />
<br />Kendala lanjutan dari e-learning adalah menciptakan kesan kesendirian sehingga seseorang tidak bisa bertahan lama dalam belajar. Dalam setengah jam, seseorang sudah malas dan tidak terlalu termotivasi untuk melanjutkan pembelajarannya. Bukan karena materinya tidak bagus atau sistem online dari materi yang disajikan kurang interaktif, melainkan orang merasa sedang sendiri dan dia perlu orang lain. Meskipun buat seorang pembelajar sejati itu bukanlah alasan. Namun fakta menunjukkan, orang tidak bisa bertahan lama belajar di depan komputer.
<br />
<br />Blended Learning, Trend Belajar Masa Depan
<br />
<br />To educateSaya memprediksi di masa depan trend belajar dengan blended learning akan semakin populer di dunia, termasuk Indonesia. Hal ini didukung oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah pergeseran bagaimana orang mencari informasi. Coba tanyakan diri Anda apa yang dilakukan ketika ingin mengetahui informasi tertentu? Anda akan menghidupkan komputer dan bertanya kepada Paman Google. Atau jika Anda punya handphone mutakhir, hanya dengan beberapa tombol dan sentuhan ringan, informasi yang dicari sudah ada dalam genggaman. Tidak hanya itu, infrastruktur IT juga semakin baik. Kini orang bisa menonton video langsung dari sebuah handphone tanpa terputus.
<br />
<br />Saya sendiri aktif dalam beberapa kegiatan blended learning yang diajarkan para tutor handal di luar negeri. Lewat mereka saya belajar hal-hal baru yang jika dipelajari sendiri akan memakan waktu lebih lama dan energi yang lebih besar. Jika Anda aktif di internet, silakan cari program-program universitas terbuka yang gratis dan diajarkan para ahli di bidangnya. Atau jika Anda pengguna iTunes, ada banyak podcast maupun video pembelajaran dibuat oleh lembaga-lembaga ternama seperti Harvard University, BBC, dan organisasi lainnya. Dengan kemudahan tersebut, Anda bisa belajar dari instruktur terbaik seluruh penjuru dunia tanpa harus bertatap muka secara langsung.
<br />
<br />Belajar seperti ini dilakukan lewat diskusi live menggunakan audio-conferencing, interactive video conference, real-time chatting console, dan berbagai variasinya. Materi pembelajaran bisa didownload dan dipelajari terlebih dahulu berupa teks, audio maupun video. Saya bisa bertanya langsung dengan instruktur pemberi materi, melakukan konsultasi atas sebuah ide dan pemahaman, serta membangun kedekatan personal. Meskipun tak pernah bertatap muka, saya dan peserta lainnya merasa memiliki kedekatan langsung dengan instrukturnya. Ini bisa terjadi karena kami berinteraksi langsung, walau hanya secara virtual dihubungkan sinyal-sinyal komunikasi. Satu sama lain memberi dukungan, feedback dan saran untuk kemajuan masing-masing orang.
<br />
<br />Akhirnya, Saya Membuat “My Own Blended Learning”
<br />
<br />Setelah ide blended learning bergulir di benak saya sejak 6 tahun lalu, akhirnya saya berhasil membuat blended learning ala Muhammad Noer. Belajar dari para tokoh di bidang learning, internet technology, online video production, saya membuat sebuah kursus online menerapkan asas-asas blended learning yang dengan nama “Speed Reading for Smart People”. Di sini saya bisa berbagi dan turut mengajarkan sebuah keterampilan membaca cepat yang telah membantu saya menjadi seorang pembelajar.
<br />
<br />Ya, sejak lama saya ingin berbagi dan mengajar, namun terkendala waktu dan tempat. Memang sekali dua kali saya masih bisa berbagi dengan orang lain lewat seminar, kuliah tamu, maupun pertemuan tatap muka lainnya. Namun dengan teknologi, saya bisa mempersiapkan materi sesuai waktu yang saya miliki. Sementara para peserta juga bisa belajar mengikuti jadwal yang memungkinkan buat mereka. Inilah manfaat teknologi informasi buat dunia pendidikan.
<br />
<br />Alhamdulillah program ini mendapat sambutan yang luar biasa dari para pemerhati blog ini maupun rekan-rekan blogger lainnya. Sudah ada 100 peserta lebih yang bergabung dan berinteraksi secara virtual dengan saya sebagai instruktur. Saat ini pendaftaran sudah ditutup. Jika Anda tertarik untuk bergabung di waktu yang akan datang, Anda bisa ikut notification list untuk gelombang berikutnya dengan klik di sini.
<br />
<br />Lantas, bukankah ini hanya sekedar online training? Di mana blended learningnya? Salah satu bentuk blended learning yang dipakai adalah saya menjawab secara personal setiap pertanyaan peserta dengan berbicara kepada mereka. Setiap pertanyaan akan dikumpulkan dan tiba saatnya saya akan menjawab sekaligus merekamnya buat seluruh peserta. Sementara ini jawaban tersebut masih dalam bentuk rekaman audio. Di masa depan saya sedang mempertimbangkan melakukannya secara live lewat audio ataupun video conferencing jika teknologi dan infrastruktur yang ada memungkinkan.
<br />
<br />Bagaimana Anda Belajar?
<br />
<br />Belajar dapat dilakukan kapan saja, di mana saja dan dari siapa saja.
<br />
<br />Lewat blended learning, kita bisa belajar dengan interaktivitas yang mendekati belajar langsung tatap muka. Bahkan bisa dilakukan ketika instruktur dan para pelajar-nya terpisah ribuan kilometer di dua benua berbeda. Tak hanya itu, seseorang juga bisa mengatur jadwal belajarnya masing-masing sesuai waktu yang tersedia.
<br />
<br />Lantas, bagaimanakah belajar yang Anda lakukan?
<br />Pernahkah Anda mengikuti pembelajaran blended learning sebelumnya?
<br />
<br />Sumber : http://www.muhammadnoer.com
<br />
<br /></span><a style="font-family: trebuchet ms;" href="http://www.mylivesignature.com/" target="_blank"><img src="http://signatures.mylivesignature.com/54488/276/DE6DB6AE739FD317AF2794ACC571AD44.png" style="border: 0 !important; background: transparent;" /></a></div>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5941118718224844812.post-57811354431609237942011-07-10T00:17:00.033+07:002023-11-01T20:42:13.935+07:00Rahasia di balik Nomor KTP Anda<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-JR60ROrwCP4/ThiOAEUoBQI/AAAAAAAAALE/EDHSrfHGmC8/s1600/KTP.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="200" src="http://3.bp.blogspot.com/-JR60ROrwCP4/ThiOAEUoBQI/AAAAAAAAALE/EDHSrfHGmC8/s1600/KTP.jpg" width="320" /></a></div>
<html>
<body>
<span style="color: black;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;">
<br />
<p style="text-align: justify;">
Bagi anda yang telah berumur 17 tahun atau lebih pasti anda telah memiliki atau paling tidak telah mengetahui apa itu KTP (Kartu Tanda Penduduk). Tapi mungkin kebanyakan dari anda belum mengetahui kalau hanya dari nomor yang terdapat di KTP anda, dapat menunjukkan dengan pasti dimana anda tinggal, jenis kelamin anda dan tanggal lahir anda. Sekali lagi saya tekankan hanya dari nomor saja tanpa melihat keterangan lain yang terdapat pada KTP anda.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Nomor KTP, disadari ataupun tidak, merupakan nomor yang begitu penting bagi warga Indonesia. Mungkin nomor KTP anda lebih penting bila dibandingkan nomor rekening bank anda. Tiap ada formulir yang mesti diisi oleh masyasarat, biasanya ada kotak tempat pengisian nomor KTP, entah itu formulir untuk penggantian kartu ATM, membuka rekening bank, membuat SIM ataupun formulir yang lain. Singkatnya, nomor KTP sangat penting bagi kita semua sebagai warga Negara Indonesia.
</p>
<br />
<p>Nomor KTP yang kita miliki mempunyai 16 digit bilangan yang tersusun sebagai berikut :</p>
<p><b style="color: red;">PPKKCC.HHBBTT.RRRR</b></p>
<p>Keterangan Nomor KTP :</p>
<p>PP adalah nomor kode Provinsi tempat dimana diterbitkannya KTP.
<br/>KK adalah nomor kode Kabupaten/Kota tempat dimana diterbitkannya KTP.
<br/>CC adalah nomor kode Kecamatan tempat dimana diterbitkannya KTP.
<p/>
<p>HH adalah tanggal hari lahir dari pemilik KTP.
<br/>BB adalah bulan lahir dari pemilik KTP.
<br/>TT adalah tahun lahir dari pemilik KTP.
</p>
<p>RRRR adalah nomor registrasi yang tertera saat pengajuan pembuatan KTP (Register Number).</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
<a href="https://ditjenbinaadwil.kemendagri.go.id/berita/detail/kemendagri-mutakhirkan--kode-data-wilayah-administrasi-pemerintahan--dan-pulau-di-seluruh-indonesia" target="_blank">Nomor Kode Wilayah Indonesia</a> baik Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan, masing-masing diambil dari nomer kode wilayah yang berdasarkan sistem klasifikasi dari Badan Pusat Statistik (BPS). Jadi misalkan, bila anda mengajukan permohonan pembuatan KTP di kecamatan Menteng, Jakarta Pusat. Maka 6 digit pertama pada nomor KTP anda adalah 317302. Dimana angka 31 menunjukkan kode wilayah Provinsi DKI Jakarta, selanjutnya angka 73 menunjukkan kode wilayah Kota Jakarta Pusat dan angka 02 menunjukkan kode wilayah Kecamatan Menteng.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
6 digit selanjutnya yang bertanda HHBBTT adalah tanggal, bulan dan tahun lahir dari pemegang KTP. Untuk 2 digit HH yang menunjukkan tanggal kelahiran terdapat sedikit perlakuan khusus. Dimana bila pemegang KTP adalah wanita maka tanggal lahirnya akan ditambahkan dengan 40. Alasan ditambahkan angka 40 adalah agar memberi perbedaan yang jelas. Dengan jumlah hari dalam satu bulan yang maksimal berjumlah 31, maka diambil bilangan yang lebih besar dari itu untuk memberikan perbedaan yang jelas. Misalkan jika ditambah dengan angka 20, seorang perempuan yang lahir di tanggal 5 jika ditambahkan 20 akan menjadi 25 yang akan rancu dengan seorang laki-laki yang lahir pada tanggal 25.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Sedangkan angka yang diambil untuk bagian TT adalah 2 digit terakhir dari tahun kelahiran pemegang KTP. Jadi bila pemegang KTP lahir pada 17 Agustus 1975 maka enam digit HHBBTT akan tertulis dengan angka 170875 bila ia laki-laki dan 570875 bila ia seorang perempuan.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
4 digit terakhir bertanda RRRR adalah nomor registrasi. Ini adalah nomor yang tertera saat pengajuan pembuatan KTP. Nomor inilah yang menjaga agar tidak ada 2 orang yang yang tinggal di daerah yang sama serta memiliki jenis kelamin dan tanggal lahir yang sama mempunyai nomor KTP yang sama. Jadi kalau misalnya setelah si A terdaftar, ternyata ada orang lain lagi di Kecamatan tersebut yang ternyata mempunyai tanggal, bulan dan tahun yang sama persis dengan si A dan berjenis kelamin yang sama pula maka dia akan mempunyai nomor registrasi yang berbeda untuk membedakannya dengan si A.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Daftar Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan dapat dilihat pada <a href="https://ditjenbinaadwil.kemendagri.go.id/berita/detail/kemendagri-mutakhirkan--kode-data-wilayah-administrasi-pemerintahan--dan-pulau-di-seluruh-indonesia" target="_blank"><b style="color: red";>tautan</b></a> (<i>link</i>) Peraturan dan Keputusan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ini.
</p>
<br/>
Sumber : forum.vivanews.com
<br/>
<a href="https://alminist.blogspot.com/" target="_blank"><img src="https://lh3.googleusercontent.com/-zkPqAh4Kp4Q/ZSO8SOrZUHI/AAAAAAAAAcM/yKf5tEIq2qEt40e0ZK-kpX6UTap3Fx5YwCNcBGAsYHQ/h120/tanda_tanganku%2Btransparan.png"></a>
</span></span></span>
</body>
</html>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5941118718224844812.post-40558218417823950782011-07-02T12:49:00.019+07:002023-11-01T20:08:37.604+07:00Moratorium<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-jqA4W8XhBLc/Tg6yG8yD0QI/AAAAAAAAAKk/7wfXLbBqhgU/s1600/moratorium.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="155" src="http://3.bp.blogspot.com/-jqA4W8XhBLc/Tg6yG8yD0QI/AAAAAAAAAKk/7wfXLbBqhgU/s1600/moratorium.jpg" width="200" /></a></div>
<html>
<body>
<span style="color: black;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;">
<br/>
<p style="text-align: justify;">
Dalam bidang hukum <b>moratorium</b> (dari bahasa Latin <i>morari</i> yang berarti penundaan) adalah otorisasi legal untuk menunda pembayaran utang atau kewajiban tertentu selama batas waktu yang ditentukan. Istilah ini juga sering digunakan untuk mengacu ke waktu penundaan pembayaran itu sendiri, sementara otorisasinya disebut sebagai undang-undang moratorium. Undang-undang moratorium umumnya ditetapkan pada saat terjadinya tekanan berat secara politik atau komersial, misalnya, pada saat Perang Jerman-Perancis, pemerintah Perancis mengundangkan undang-undang moratorium.
</p>
<br/>
<p style="text-align: justify;">
Pendukung moratorium utang berpendapat bahwa moratorium adalah keputusan berdaulat dari sebuah pemerintahan untuk menunda pembayaran utang, jika pembayaran tersebut dapat mengakibatkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki terhadap kesejahteraan rakyatnya.
</p>
<br/>
<p style="text-align: justify;">
Moratorium utang dapat berbentuk penundaan pembayaran seluruh utang, atau berbentuk penundaan pembayaran sebagian utang, seperti yang pernah dilakukan oleh Presiden Peru, Alan Garcia, yang menerapkan "Solusi Sepuluh Persen", yaitu menetapkan hanya sepuluh persen dari pendapatan ekspor yang dapat digunakan untuk membayar utang.
</p>
<br/>
<p style="text-align: justify;">
Sumber : Wikipedia
</p>
<br/>
<a href="https://alminist.blogspot.com/" target="_blank"><img src="https://lh3.googleusercontent.com/-zkPqAh4Kp4Q/ZSO8SOrZUHI/AAAAAAAAAcM/yKf5tEIq2qEt40e0ZK-kpX6UTap3Fx5YwCNcBGAsYHQ/h120/tanda_tanganku%2Btransparan.png"></a>
</span></span></span>
</body>
</html>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5941118718224844812.post-8472553279771362942010-10-08T18:50:00.005+07:002023-10-16T17:07:26.637+07:00Masih tentang Rokok<span style="font-size:100%;"><a style="font-family: trebuchet ms;" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_8uR811-t3b8/TK8II_glENI/AAAAAAAAAKQ/4C5iRLGishs/s1600/Rokok.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 200px; height: 170px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_8uR811-t3b8/TK8II_glENI/AAAAAAAAAKQ/4C5iRLGishs/s200/Rokok.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5525644218386944210" border="0" /></a></span><span style="font-weight: bold; font-family: trebuchet ms;font-size:100%;" >Telaah atas kitab “Irsyad al-Ikhwan: Fi Bayani Ahkami Syurb al-Dukhan wa al-Qahwa”</span><span style="font-size:100%;"><br /></span><div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;">Oleh: Jamaluddin Mohammad<br />http://wong-cerbon.blogspot.com<br /><br />“MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANGKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI DAN GANGGUAN KEHAMILAN"<br /><br />Jauh sebelum MUI dan Majelis Tarjih Muhammadiyah menjatuhkan Fatwa Haram terhadap Rokok, Syeikh Ihsan bin Syeikh Muhammad Dahlan (1901-1952), Jampes, Kediri, Jawa Timur, sudah menuliskan perdebatan ulama seputar rokok dalam kitabnya “Irsyad al-Ikhwan: Fi Bayani Ahkami Syurb al-Dukhan wa al-Qahwa”. (Petunjuk Kawan: Tentang Hukum Merokok dan Meminum Kopi). Menurut Syeikh Ihsan, sejak kemunculannya di dunia Islam, rokok dan kopi memang sudah merangsang pembicaraan hangat (discourse) di kalangan ulama.<br /><br />Tulisan ini akan mencoba membaca kembali kitab tersebut menggunakan kerangka pembacaan “relasi kuasa dan pengetahuan” yang diintrodusir dari Michel Foucault——salah satu filsuf pasca-strukturalis Prancis. Menurut Foucault, pengetahuan adalah kekuasaan untuk menguasai yang lain. pengetahuan menciptakan kekuasaan. Juga sebaliknya. Keduanya tidak dapat dipisahkan.<br /><br />Namun, kekuasaan yang dimaksud di sini bukanlah semacam otoritas tunggal yang mewujud dalam bentuk kekusaan negara atau institusi. Kekuasaan bukanlah kemampuan atau kepemilikan. Setiap masa dan waktu tertentu, kata Foucault, pengetahuan tentang sesuatu selalu dipengaruhi oleh “sistem pemikiran” (episteme) tertentu yang menjuruskan cara mempraktekkan ilmu pengetahuan pada zaman tersebut.<br /><br />Kerja episteme sangat halus menguasai cara berpikir orang dalam kurun waktu tertentu. Mekanisme kerja episteme bersifat diskursif. Bagaimana sebuah fenomena dikategorisasikan, didefinisikan, dan ditindaklanjuti tergantung pada tiga kompnen diskursif: disiplin ilmu, institusi, dan tokoh. Untuk menggali epiteme agar tampil ke permukaan dibutuhkan “alat” yang oleh Foucault disebut arkeologi.<br /><br />Melalui pelacakan jaringan kekuasaan yang melatar-belakangi (pembentukan) pengetahuan, kita akan mendapati bahwa pengetahuan tidaklah netral, bebas nilai, objektif, seperti yang selama ini diklaim ilmu pengetahuan modern (postivisme). Bahkan, dalam aras tertentu, kita dapat membongkar ideologi di balik klaim objektivitas ilmu pengetahuan tersebut.<br /><br />Seperti yang akan kita buktikan dan akan kita temukan pada wacana tentang (hukum) rokok. Ternyata, dalam setiap masa dan waktu tertentu persepsi tentang rokok tidaklah tunggal.<br /><br />Namun, sebelum melakukan penelusuran lebih jauh kandungan isi kitab ini, alangkah baiknya kita sajikan dulu biografi pengarang kitab ini.<br /><br />Syeikh Ihsan<br /><br />Salah satu ulama pesantren yang namanya sempat melambung dan diperhitungkan dunia Islam adalah Kiai Ikhsan bin Muhammad Dahlan. Ia dilahirkan pada 1901 di Dusun Jampes, Desa Putih, Kecamatan Gampengrejo. Ayahnya, Kiai Dahlan bin Saleh, adalah seorang kiai pimpinan pesantren yang masih keturunan Syeh Syarif Hidayatullah, Cirebon, salah satu Wali Sembilan penyebar Islam di Jawa Barat. Sedangkan dari jalur neneknya, Nyai Isti’anah, Kiai Ihsan merupakan keturunan Kiai Hasan Besari, guru penyair Jawa kenamaan, Ronggowarsito.<br /><br />Kiai Ihsan tumbuh dan dibesarkan dalam lingkungan pesantren. Namun, kiai yang semasa kecilnya dipanggil Bakri ini memiliki kegemaran menonton wayang dan bermain judi sembari ditemani secangkir kopi dan segepok rokok. Tak seorangpun yang dapat menghentikan dan memalingkan kegemarannya itu. Termasuk kedua orang tuanya. Hingga suatu ketika ia diajak orang tuanya berziarah ke makam Kiai Yahuda, Pacitan. Di sini Kiai Dahlan mengadu dan meminta (bertawasul) agar prilaku dan kebiasaan buruk anaknya berubah.<br /><br />Selapas ziarah, malam harinya, Ihsan bermimpi ditemui seorang kakek-kakek berpakaian putih-putih membawa batu besar sambil berkata: “Ihsan, kalau kau tidak menghentikan kebiasaanmu berjudi, akan saya lemparkan batu ini ke kepalamu!”.<br /><br />“Apa kepentinganmu mencampuri urusaku!” timpal Ihsan. Seketika itu juga sang kakek melempar batu itu mengenai kepala Ihsan hingga pecah. Begitu terjaga, Ihsan langsung mengucap istighfar dan memohon ampun kepada Allah SWT.<br /><br />Mimpi itu telah merubah kehidupan dan kebiasaan Ihsan. Sejak itu, ia mengembara menuntut ilmu dari satu kiai ke kiai lain, singgah dari pesantren satu ke pasantren lain. Ia belajar tembang dan syair (ilmu ‘arudh) di pesantren Gondang Legi, Nganjuk, belajar Gramatika Arab (nahwu-shorf) di pesantren Kiai Khalil, Bangkalan, Madura, dan belajar astronomi (falak) di pesantren Kiai Saleh Darat, Semarang.<br /><br />Pergulatan dan perjumpaan Kiai Ihsan dengan kiai-kiai sepuh di beberapa pesantren melahirkan banyak karya tulis, baik yang sudah atau belum dicetak. Di antaranya, Siraj at-Thalibin, Irsyad al-Ikhwan fi Bayan Hukmi al-Qahwah wa ad-Dukhan, Tasrih al-Ibarah, Manahij al-Imdad, dll.<br /><br />Kitab yang sempat melambungkan namanya ke kancah dunia internasional adalah Siraj at-Thalibin, sebuah komentar (syrh) atas Minhaj al-‘Abidin-nya Hujjatul Islam Imam al-Ghazali. Kitab setebal 800 halaman yang dibagi dalam dua jilid ini sempat membuat kagum Raja Faruk, penguasa Mesir waktu itu. Bayangkan, seorang Jawa yang tidak pernah mencicipi tanah Arab, tetapi sanggup membuat karya monumental dengan bahasa Arab yang baik, indah, mengalir, dan seolah-olah menyatu dengan kitab asalnya (matn).<br /><br />Konon, menurut penuturan kakek saya, Abdul Hannan, yang sempat berdiskusi dan ditemui Kiai Ihsan, bahwa sebelum menulis kitab ini Kiai Ihsan berkeliling Jawa menemui ulama-ulama tasawuf, dukun, penganut mistik-kejawen, untuk berdialog dan berdiskusi seputar pesoalan-persoalan mistis guna lebih memperkaya pemahaman, pengalaman, dan pengamalan mistik-spiritualnya.<br /><br />Sebelum meninggal, yaitu pada 15 September 1952, Kiai Ihsan sempat ditawari penguasa negeri para Firaun itu untuk mengajar di Universitas al-Azhar, Kairo. Namun, Kiai Ihsan menolak. Ia lebih memilih mengajar dan menghabiskan waktunya di pesantren kecil peninggalan ayahnya, Pesantren Miftahul Huda, Jampes, Kediri. Mungkin, Kiai Ihsan sadar bahwa “kecil itu indah”.<br /><br />Kandungan Kitab Irsyadul Ikhwan<br /><br />Di samping cerdas, berotak encer, dan memiliki segudang ide-ide cemerlang, Kiai Ihsan dikenal rajin dan tekun membaca. Buku dan kitab apapun dilahapnya habis. Kiai Ihsan termasuk produktif dan banyak menulis lintas disiplin. Bahkan, sangking produktifnya, ada yang menyebut ia memiliki ilmu laduni, yaitu ilmu yang memancar langsung dari Allah SWT, tanpa melalui usaha (kasb) dan proses belajar.<br /><br />Dari tangan dinginnya ini, salah satunya, lahir kitab Irsyad al-Ikhwan yang akan kita kuliti dalam tulisan ini. Menurut sejarahnya, kitab ini ditulis untuk menjawab “sindiran” salah seorang kiai lantaran ia terlalu banyak merokok (perokok berat) dan hobi meminum kopi, yang menurut kiai tersebut hukumnya haram (kira-kira kalau sekarang adalah kiai Wahabi). Maklum, bagi kiai Ihsan, rokok dan kopi ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan.<br /><br />Irsyad al-Ikhwan merupakan komentar (syrh) atas syair (pusi) yang ditulis Kiai Ihsan sendiri yang diadaptasi dari kitab Tadzkirah al-Ikhwan fi Bayan al-Qahwah wa al-Dukhan yang ditulis Kiai Dahlan, Semarang, yang menjelaskan seputar rokok dan kopi. Kiai Ihsan menamai kitab syarh-nya ini agak mirip dengan kitab induknya (matn).<br /><br />Kitab ini terdiri atas empat bab: bab pertama (hal. 1-9) berisi pembukaan, harapan, serta penjelasan penulisnya seputar kandungan kitab ini. Bab dua (hal. 9-19) menjelaskan tentang rokok dan kopi, sejarahnya, berikut sepintas pendapat-pendapat ulama seputar hukum keduanya.<br /><br />Menurut Kiai Ihsan, pada awal-awal kemunculanya rokok (tembakau) belum dikenal dalam dunia Islam. Terbukti, misalnya, istilah tembakau sendiri bukanlah berasal dari Bahasa Arab. Ada beragam nama untuk menyebut kata ini, di antaranya “tûtûn” dan “at-tanbâk”. Istilah medis menyebutnya “banbajir”.<br /><br />Tembakau pertama kali ditemukan di daerah Tabacco, Meksiko. Setelah bangsa Eropa (Colombus) menemukan kepulauan Karibia dan di sana banyak sekali tanaman tembakau, serta kebiasaan penduduknya menghisap rokok yang terbuat dari daun tembakau, orang-orang migaran Eropa membawa biji tembakau untuk dibudidayakan di Eropa. Diperkirakan hal itu terjadi pada 1518 M/930 H. Kemudian pada 1560 M/977 H rokok mulai populer dan menyebar luas di Dunia Eropa.<br /><br />Begitu juga dengan kopi. Kopi baru dikenalkan pada Dunia Arab, Asia dan Afrika pada sekitar 1600 M/1017 H. Tentang hukum kopi, di antara ulama masih berbeda pendapat.<br /><br />Bab tiga (hal. 19-62) berisi penjelasan seputar pendapat beberapa ulama yang mengharamkan rokok. Sejumlah ulama seperti Syihabuddin al-Qulyubi, Ibrahim al-Luqani, Hasan al-Syarnabila, al-Tarabisyi, memilih untuk menghukumi haram. Alasannya, rokok dapat mendatangkan bahaya, pemakainya akan mudah terserang penyakit, merusak otak, dan mengganggu kesadaran. Karena itu, merokok sama dengan menyakiti diri sendiri, di mana tindakan tersebut sangat-sangat dilarang oleh agama.<br /><br />Menurut al-Allamah al-Syihab al-Qulyubi, rokok menyebabkan kekebalan tubuh melemah, sehingga mudah terserang penyakit. Penyakit yang biasa menghinggapi perokok adalah penyakit Tarahil dan Tanafis. Penyakit Tarahil adalah penyakit yang menyebabkan seluruh otot kendur. Sedangkan penyakit Tanafus menyebabkan pori-pori tubuh membesar. Juga menyebabkan kepala pusing dan mabuk. Al-Laqani malah menyamakan rokok dengan kecubung dan opium. (hal. 19)<br /><br />Alhasil. Ada empat alasan ulama mengharamkan rokok. Pertama, rokok dianggap dapat membahayakan kesehatan, seperti yang banyak disinggung ahli medis. Kedua, rokok dapat “melemahkan” penggunanya. Seperti yang dikatakan Hadis Nabi SAW, bahwa beliau mencegas sesuatu yang memabukkan dan melemahkan. Rokok termasuk yang kedua. Ketiga, aroma dan asap rokok dapat mengganggu orang lain. Ini sangat dilarang agama. Bukankah banyak hasi-hadis Nabi SAW yang melarang memakan makanan yang baunya tak sedap. Menurut pendapat ini, rokok termasuk di dalamnya. Dan yang keempat lebih melihat pada asas manfaatnya. Menurut pendapat ini, rokok tidak ada manfaatnya sama sekali, bahkan membahayakan. Membeli rokok sama dengan membuang-buang harta.<br /><br />Sedangkan Bab empat (hal. 26-41) berisi pendapat ulama yang membolehkan rokok sekaligus memuat bantahan (counter) terhadap ulama yang mengharamkannya. Bagi ulama yang membolehkan, seperti Abdul Ghani al-Nabulusi dan Ali al-Syibramilisi, pengaharam rokok tidak berdasar sama sekali, karena tidak ada satupun hadis ataupun ayat al-Quran yang secara tegas melarangnya.<br /><br />Menurutnya, hukum haram hanya berlaku bagi mereka yang sakit, mudah terserang penyakit, yang apabila merokok maka akan membahayakan, bahkan memperparah sakitnya.<br /><br />Sementara pendapat yang mu’tamad memilih hukum makruh. Pendapat ini disinyalir oleh al-Bajuri didalam kitabnya. Menurut al-Bajuri, pendapat yang mengharamkan rokok berasal dari qaul dha’if (lemah). Pendapat al-Bajuri ini didukung Muhammad Said dan Muhammad Ibnu Musa.<br /><br />Dengan demikian, status hukum yang menempel pada rokok bukan disebabkan pada dirinya sendiri, dzat rokok, melainkan oleh sesuatu yang lain (amrun kharij). Hakikatnya, rokok tidak dapat dihukumi apapun. Yang mengatakan rokok haram, beralasan bahwa rokok membahayakan, dapat mendatangkan penyakit. Sebaliknya, bagi yang membolehkan, merokok tidak membahayakan. Apalagi, tidak ada satupun dalil-dalil yang menegaskan keharamannya.<br /><br />Dalam kaidah fiqh dikenal “al-Ashl baqa’u ma kaana ala ma kana” (hukum asal sesuatu tergantung pada awal penciptaannya). Ada dua pendapat soal hukum asal sesuatu. Yang pertama mengatakan bahwa asal segala sesuatu adalah boleh (al-ashlu al-ibahah), kecuali terdapat dalil-dalil (nash) yang menyatakan sebaliknya. Sedangkan yang kedua mengatakan asal segala sesuatu adalah tidak boleh (al-ashlu al-tahrim). Pendapat yang pertama lebih unggul.<br /><br />Uniknya, dari sekian pendapat yang ada, baik pro maupun kontra, tidak satupun yang mengungkapkan berdasarkan alasan-alasan keagamaan. Semuanya bermuara pada satu pertanyaan: apakah rokok berbahaya? Jawaban dari pertanyaan ini akan menentukan status hukum rokok. Seperti kita ketahui, ulama yang mengharamkan rokok berpegang dan didasarkan pada pertimbangan dan temuan medis: rokok berbahaya bagi kesehatan. Sementara bagi yang menolak tidak percaya begitu saja terhadap pendapat tersebut.<br /><br />Lantas, pertanyaannya: siapakah yang berhak menentukan bahaya-tidaknya rokok? Di sinilah peran kuasa dan kaitannya dengan pengetahuan dapat kita ketahui. Siapapun yang (dianggap) mengetahui sesuatu, maka ia berkuasa untuk menentukan sesuatu itu. Karena dokter dianggap (satu-satunya) memiliki pengetahuan tentang hal-ikhwal penyakit dan kesehatan, maka ia berhak untuk menentukan pasiennya.<br /><br />Inilah zamannya ilmu medis yang dirasuki cara berpikir positivistik. Ilmu medislah yang berkuasa menentukan rokok sebagai patologi yang merusak masa depan kehidupan manusia. Sementara pengetahuan yang lain yang tidak sejalan akan disingkirkan dan ditaruh dalam kotak. Jangan harap pengetahuan dukun atau klenik mendapat tempat atau dapat bersuara di zaman sekarang ini.<br /><br />Padahal, berdasarkan data-data sejarah, dalam kurun waktu tertentu rokok tidaklah dianggap penyakit, malah dijadikan sebagai media pengobatan, bahkan sebagai perantara dunia spiritual. Di sinilihah urgensi pemikiran Foucault dalam membedah relasi kuasa dan pengetahuan. Bagaimana persepsi tentang sesuatu (wacana) dipengaruhi oleh episteme yang berlaku pada saat itu.<br /><br />Sejarah (hukum) rokok<br /><br />Sebagaimana yang disebutkan Kiai Ihsan di atas, bahwa tembakau berasal dari benua Amerika. Menurut sejarahnya, sekitar 100 tahun SM suku-suku di sana, terutama suku Maya, Aztek, dan Indian, sudah terbiasa menggunakan rokok sebagai media pengobatan, ritual pemujaan terhadap dewa-dewa, juga sebagai pengusir roh-roh halus.<br /><br />Setelah Colombus menemukan benua Amerika dan membangun koloni-koloni di sana, tembakau dan kebiasaan merokok mulai dikenalkan pada masyarakat Eropa. Bibit-bibit tembakau dibudidayakan di Eropa. Tercatat, Jean Nicot adalah orang yang pertamakali mempopulerka rokok di benua Eropa. Sejak itu, rokok menjadi satu-satunya komoditas yang menguntungkan. Idustri rokok bermunculan di mana-mana.<br /><br />Begitu juga dengan sejarah penemuan rokok kretek (rokok racikan tembakau dan cengkeh). Konon, sejarahnya bermula dari Haji Djamari, laki-laki asal Kudus. Djamari mengeluh karena penyakit asma yang dideritanya tak kunjung sembuh. Awalnya ia mengoleskan minyak cengkeh di dadanya. Kemudian ia mencoba-coba mencampurkan cengkeh dengan tembakau untuk dijadikan rokok. Anehnya, dengan cara itu ia bisa sembuh dari penyakitnya. Mulai saat itu, Djamari mengenalkan rokok hasil racikannya ke masyarakat.<br /><br />Baru pada pertengahan abad 20 pandangan terhadap rokok mulai berubah. Rokok mulai dihubung-hubungkan dengan kesehatan. Asosiasi dokter bedah Amerika mulai melakukan kampanye bahwa rokok dapat menyebabkan kangker paru-paru. Mulai saat itu iklan rokok dilarang. Di Inggris pelarangan rokok dimulai tahun 1965, sedangkan Amerika tahun 1970.<br /><br />Di siniliah konstruksi tentang bahaya rokok mulai dibangun. Bermula dari penelitian medis yang menggunakan uji statistik, misalnya, sekelompok orang yang menghabiskan rokok dalam jumlah besar akan lebih mudah beresiko terkena penyakit dibanding orang yang merokok biasa saja. Uji sample ini diterapkan dan berlaku pada setiap perokok di belahan dunia manapun.<br /><br />Selanjutnya, wacana rokok yang dibangun dan dikonstruksikan oleh kalangan medis pada akhirnya dipakai para ulama dalam merumuskan dan memutuskan status hukum rokok. Di sinilah antar wacana kemudian bertemu dan berbicara dalam tema yang sama. Hal ini, oleh Foucoult, disebut formasi diskursif. Dengan cara seperti inilah “kebenaran” dibangun.<br /><br />Merawat keberagaman<br /><br />Dalam kitabnya ini, Kiai Ihsan menyebutkan semua pendapat ulama, baik yang menghalalkan maupun yang mengharamkan rokok dan kopi, dengan argumentasi masing-masing, tanpa disembunyikan, ditutup-tutupi, apalagi dipukul rata (melakukan generalisasi). Dengan keragaman pendapat itu, Kiai Ihsan ingin menunjukkan bahwa “kebenaran” tidaklah tampil tunggal. Ia muncul dengan spektrum yang berbeda-beda. Semuanya diserahkan sepenuhnya tergantung pada pilihan, penilaian, dan persepsi pembaca (reader) untuk mengikuti qaul (pendapat) manapun.<br /><br />Hal ini sangat berbeda denga fatwa haram rokok yang dikemukakan Majelis Tarjih Muhammadiyyah akhir-akhir ini. Fatwa itu “menyembunyikan” pendapat lain dengan cara membunuh keragaman pendapat yang merupakan kekayaan dan khazanah tersendiri. Dengan memutlakkan suatu pendapat, memukul rata sebuah keputusan, melakukan totalisasi, berarti telah menyingkirkan pendapat lain yang berbeda. Ini termasuk jenis “kekerasan” tersendiri, kekerasan yang dilakukan “yang kuat dan yang berkuasa” terhadap “yang lemah dan yang dikuasai”.<br /><br />Sehingga, kita bisa melacak dan balik bertanya, ada apa di balik fatwa Muhamadiyyah dan MUI itu? Mengapa harus haram? Siapa yang diuntungkan dan siapa yang dirugikan oleh fatwa ini? Siapa pula yang berkepentingan terhadap fatwa ini? Di sinilah jaringan kekuasaan itu bisa kita lacak. Ternyata, pengetahuan tidak lepas dari kekuasaan yang berjalin-kelindan di antara keduanya.<br /><br />Saya yakin, jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu tidaklah tunggal. Sebagaimana fatwa ini yang sesungguhnya tidak tunggal dan seragam. Mari kita rayakan perbedaan dan keragamaan itu.<br /><br />Wallahu a’lam bi sawab....<br /><br />Makalah ini disampaikan pada diskusi mingguan Pusat Studi dan Pengembangan Pesantren (PSPP) di Ciputat pada 07 Oktober 2010<br />Sumber : Catatan FB </span><span style="font-size:100%;">Jamaluddin Mohammad<br /></span><span style="font-size:100%;"><br /><a href="http://www.mylivesignature.com/" target="_blank"><img src="http://signatures.mylivesignature.com/54488/276/DE6DB6AE739FD317AF2794ACC571AD44.png" style="border: 0pt none ! important; background: none repeat scroll 0% 0% transparent;" /></a></span></div>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5941118718224844812.post-61499021756279242872010-09-24T21:17:00.047+07:002023-11-01T20:42:45.797+07:00Mohon Maaf Lahir dan Batin<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/_8uR811-t3b8/TJy0Ir_kRSI/AAAAAAAAAJo/KOAuIoC5RoY/s1600/maaf-lahir-dan-batin.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="200" height="180" src="http://1.bp.blogspot.com/_8uR811-t3b8/TJy0Ir_kRSI/AAAAAAAAAJo/KOAuIoC5RoY/s1600/maaf-lahir-dan-batin.jpg" width="200" /></a></div>
<html>
<body>
<span style="color: black;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;">
<br />
<b>Pengantar</b>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Meski terlambat, tetapi rasanya tidak salah bila pada kesempatan ini, saya ikut mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H Mohon Maaf Lahir dan Batin. Semoga Allah menerima puasa kita (<i>shiyamana</i>) dan puasa anda sekalian (<i>shiyamakum</i>), serta Semoga Allah memasukkan kita (<i>adkholana wa iyyakum</i>) pada golongan orang yang kembali fitrah (<i>min al-'aidin</i>) dan orang yang beruntung (<i>al-faizin</i>).
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Setiap manusia pasti melakukan salah, baik kepada Allah (bagi muslim) maupun kepada sesama manusia. Oleh karena itu, semoga Allah Yang Maha Pengampun menerima permohonan ampun sebagai hamba yang selalu berbuat kesalahan. Semoga pula, di antara sesama manusia secara ikhlas menerima dan memberi maaf, sehingga terasa nikmat bila kesalahan yang telah diperbuat -sengaja atau tidak sengaja-, diikhlaskan untuk dimaafkan. Semoga demikian adanya
</p>
<br />
<b>The Ultime goal of Ramadhan : TAQWA</b>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Seperti yang telah dimaklumi dan dipahami dari QS. al-Baqarah (2) : 183, bahwa hakikat puasa adalah membentuk pribadi muslim yang bertakwa. Banyak sekali model tafsir <i>ayat bil ayat</i> dalam al-Qur'an yang menerangkan karakteristik orang yang bertakwa. Salah satunya adalah dalam QS. Ali Imran (3) :133-4 :
</p>
<br/>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/_8uR811-t3b8/TJy1pdw7TRI/AAAAAAAAAKI/m49eAeAWYXQ/s1600/QS.3.133-4.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="400" height="124" src="http://3.bp.blogspot.com/_8uR811-t3b8/TJy1pdw7TRI/AAAAAAAAAKI/m49eAeAWYXQ/s1600/QS.3.133-4.JPG" width="400" /></a></div>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Kata <b>"maghfirah"</b> menunjukkan kelegaan Allah ketika mengampuni hamba yang meminta maaf, kemudian terhadap hamba tersebut diberi <i>reward</i> berupa surga yang -ujungnya- hanya disedikan untuk orang yang bertakwa. Maaf identik dengan takwa yang mendapatkan surga. Selanjutnya ayat tersebut menyebutkan 3 (tiga) karakteristik orang yang bertakwa yang bersedia mencari ampunan Allah yaitu :
</p>
<br />
<b>1. Orang-orang yang menginfakkan hartanya dalam keadaan lapang dan sempit</b>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Harta merupakan satu-satunya hal yang ditanyakan oleh Allah ketika <i>yaum al-hisab</i> dengan 2 (dua) pertanyaan, yaitu pertama : "dari mana engkau mendapatkan hartamu ?" dan kedua : "untuk apa hartamu dibelanjakan ?". Salah satu cara yang dianjurkan oleh Allah adalah infak (sedekah), baik dalam keadaan lapang (<i>al-sarra'</i>) dan sempit (<i>al-dharra'</i>). Infak jika dicermati merupakan konsep agama yang menghubungkan dua dimensi hubungan secara langsung, yakni hubungan kepada Allah dan Manusia. Ketika berinfak, berarti memenuhi perintah Allah, dan pada saat yang bersamaan infak mempererat jalinan hubungan antarmanusia dengan cara berbagi harta yang dimiliki.
</p>
<br />
<b>2. Orang-orang yang mampu menahan amarah</b>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Marah adalah salah satu sifat yang <i>inhern</i> dalam diri manusia. Setiap manusia pasti memiliki dan pernah melakukannya, sehingga kata yang digunakan adalah "<i>al-kadzimin</i>" yang bermakna menahan, mengendalikan. Sifat marah muncul tentu ada sebab yang membuat seseorang menjadi marah. Dalam konteks hubungan antarmanusia, setiap manusia -disadari ataupun tidak- pernah membuat marah seseorang. Hal yang terpenting disadari adalah (1) Tidak mungkin bahwa orang marah sendirian tanpa sebab dari orang lain, (2) Sering kali marah timbul karena ucapan dan perilaku orang lain, tetapi apakah kita sering atau pernah menyadari bahwa -boleh jadi- ucapan dan perilaku kita membuat orang lain marah. Jika merenungi dua poin tersebut, setiap manusia terdorong untuk berbuat baik kepada orang lain dan tidak membuat orang lain marah atas ucapan dan perilakunya. Hal yang demikian pula berlaku dalam konteks hubungan manusia dengan Allah. Semoga Allah tidak marah kepada kita meski sering berbuat salah dan selalu membimbing kita menjadi manusia yang tidak pemarah.
</p>
<br />
<b>3. Orang-orang yang memaafkan (kesalahan) manusia</b>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Pemaaf disebut <i>al-'Afina</i> (plural) dari kata <i>'afa</i>, semakna dengan kata <i>al-'afiyah</i>, dalam kata sehari-hari yang sering digunakan yaitu "sehat wal afiyat". Jika mencermati kata tersebut "sehat" mengandung makna kesehatan secara fisik atau jasmani dan kata "<i>afiyat</i>" mengandung makna kesehatan secara psikis atau rohani. Sehingga kata <i>'afa</i> (<i>al-'afina</i>) mengandung makna maaf (pemaaf) dan kesehatan (sehat secara psikis atau batin). Maaf berarti (1) melibatkan orang lain -interaksi- yang mengandung kesalahan atas ucapan atau perilaku, dan (2) keberadaan seseorang yang tidak menciptakan konflik dengan orang lain dari sudut pandangan psikis manusia.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Kata <i>al-'afina</i> identik dengan orang-orang yang lapang dada bahwa setiap manusia pasti berbuat salah, tak terkecuali diri kita sendiri. Sehingga sifat ksatria untuk meminta dan memberi maaf adalah sifat yang membuat orang secara psikis terhindar dari penyakit psikis (batin). Keberadaan <i>al-'afina</i> selalu dinanti karena mereka menebarkan kedamaian, kebahagiaan dan anti konflik di antara sesama manusia. Hal-hal yang dapat menciptakan penyakit batin seperti marah, iri, dengki, dan lain-lain. Sifat ini jika meletup pada wilayah sosial akan menimbulkan konflik horizontal yang sangat luas.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Kata "<i>al-nas</i>" mengisyaratkan bahwa meminta dan memberi maaf bukan hanya hak dan kewajiban orang Islam saja tetapi hak dan kewajiban semua manusia. Boleh jadi sesasama muslim berbuat salah, umat Islam berbuat salah kepada umat lain atau sebaliknya. Dari sudut pandang manusia, hal itu sangat mungkin terjadi. Keniscayaan yang harus ditanamkan adalah pengakuan atas kesalahan sehingga meminta maaf dan kebesaran hati untuk memberi maaf. Jadilah pribadi manusia yang selalu menebarkan kedamaian dan kehadirannya selalu dinanti karena membawa kedamaian dan kebahagiaan bagi manusia yang lain.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Ketiga karakteristik disebut sebagai <i>al-Muhsin</i> (orang yang senantiasa berbuat dan menebarkan benih-benih kebaikan di antara manusia). <i>Al-Muhsin</i> tidak hanya baik kepada Allah, tetapi baik kepada manusia. Jika sesama manusia selalu berbuat baik, maka Allah pun menyukai perilaku orang yang demikian. Bagi orang yang demikian disediakan ampunan Allah dan surga sebagai balasannya. Semoga kita tergolong orang tersebut.
</p>
<br />
<i>Barakallah li wa laku wa li sair al-muslimin</i> ...
<br />
<a href="https://alminist.blogspot.com/" target="_blank"><img src="https://lh3.googleusercontent.com/-zkPqAh4Kp4Q/ZSO8SOrZUHI/AAAAAAAAAcM/yKf5tEIq2qEt40e0ZK-kpX6UTap3Fx5YwCNcBGAsYHQ/h120/tanda_tanganku%2Btransparan.png"></a>
</span></span></span>
</body>
</html>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5941118718224844812.post-20869249596470542252010-09-01T18:50:00.021+07:002023-11-01T20:48:33.887+07:00Lebaran dengan Plat Merah<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_8uR811-t3b8/TH4-RgHTP1I/AAAAAAAAAJg/agjCM9msRzM/s1600/plat-merah-4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="198" src="http://2.bp.blogspot.com/_8uR811-t3b8/TH4-RgHTP1I/AAAAAAAAAJg/agjCM9msRzM/s1600/plat-merah-4.jpg" width="200" /></a></div>
<html>
<body>
<span style="color: black;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;">
<br />
<b>Pengantar</b>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Di sebuah desa, warga masyarakat yang tidak pernah melihat sosok anak desa yang ternyata sekian tahun merantau ke kota sukses, dan di hari lebaran ia mudik, mengikuti tradisi tahunan. Terpananya semua pasang mata masyarakat -antara tahu dan tidak tahu- ia pulang dengan "tunggangan" yang berbeda, mewah, elegan, "plat merah" pula. Perbincangan antartetangga menyeruak hingga ke tempat yang semestinya tidak memperbincangkan aib orang (baca: ghibah), masjid tepatnya. Analisis pas-pasan bertebaran dari mulut ke mulut, seraya terlontar pertanyaan yang biasa muncul : "jadi apa dia", "mobilnya keren, sudah jadi pejabat kali", "jadi pejabat, kok nda mbetulin jalan kampung ya?", "eh, itu kan plat merah, dibeli pake uang rakyat, dari pajak, kok dipake sendiri, buat jalan-jalan pula, piye toh, embuh nyong ora ngerti", dan seterusnya.
</p>
<br />
<b>Pajak dan Patriot Bangsa</b>
<br />
<p style="text-align: justify;">
"Anda ingin jadi patriot bangsa, tidak harus berjuang melawan penjajah seperti dulu, tetapi dengan taat membayar pajak, anda sudah menjadi patriot bangsa. Hari gini belum bayar pajak, apa kata dunia?" Biasa iklan, supaya jualan Direktorat Pajak laku dan dinilai berjasa dalam meningkatkan pendapat fiskal negara. Tapi lupakan saja itu. Dalam ilmu ekonomi, pajak merupakan salah satu pendapatan negara (fiskal) yang berasal dari para wajib pajak. Secara ideal, alokasi pajak diperuntukan untuk kepentingan rakyat, baik infra struktur maupun supra struktur. Seluruh Jembatan, jalan, gedung sekolah, perkantoran pemerintah dan fasilitas penunjang demi kelancaran sistem birokrasi.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Etika kebijakan publik mengatakan bahwa keputusan birokrasi harus untuk kepentingan kesejahteraan rakyat. Begitu pula dengan inventaris negara yang berasal dari belanja negara harus untuk kepentingan rakyat. Gedung sekolah dibangun guna mencerdaskan bangsa, jembatan di bangun demi memperlancar transportasi untuk menggerakan sistem distribusi bahan ekonomi (makanan), demikian halnya dengan fasilitas negara demi memperlancar kinerja aparat birokrasi juga diberikan dari hasil pajak demi kesejahteraan rakyat. Birokrat yang baik adalah ketika merencanakan program dan memutuskan untuk mengimplementasikannya dengan pertimbangan demi kesejahteraan rakyat. Mobilitas kerja yang tinggi, rapat, kunjungan kerja, inspeksi, penyerapan aspirasi, temu warga, semua menggunakan transportasi fasilitas negara yang berasal dari pajak. Inilah yang lazim disebut Plat Merah. Enak tapi panas, bagi birokrat yang sadar dan yang menyadari.
</p>
<br />
<b>Plat Merah</b>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Hanya pejabat struktural yang bisa menikmat fasilitas ini. Ia dibeli dengan uang pajak dan digunakan oleh pejabat yang "semestinya" melayani rakyat. Pemakai sering membuat iri pihak lain, apalagi bila new type and full-perfect body, nyaman rasanya. Terkadang memakai plat merah "tanpa perasaan", tetapi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan (baca : kerusakan) -padahal ulah sendiri- pemakai menyodorkan nota atau kwitansi untuk dicairkan kompensasinya ke bendahara. Aneh memang, padahal kepentingannya tidak ada sangkut pautnya dengan kepentingan negara, apalagi kepentingan rakyat. Piye toh iki.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Bagi para pegiat korupsi, perilaku tersebut termasuk kategori korupsi. Diberitakan, dalam website resmi <a href="https://www.kpk.go.id/id/" target="_blank">Komisi Pemberantasan Korupsi</a> (K<span style="color: red;">P</span>K), bahwa perilaku menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi dilarang oleh K<span style="color: red;">P</span>K. Menurut salah satu Komisioner K<span style="color: red;">P</span>K, Busyro Muqoddas, Wakil Ketua K<span style="color: red;">P</span>K, saat ditemui wartawan di kantornya, Rabu (31/7), tindakan para penyelenggara negara termasuk PNS di dalamnya yang nekad menggunakan mobil dinas sebagai kendaraaan mudik tersebut termasuk tindakan tidak benar dan penyalahgunaan kekuasaan atau <i>abuse of power</i>. "Itu namanya <i>abuse of power</i>, <i>abuse of</i> amanah," tandasnya. Persoalannya adalah apakah pejabat atau "orang" yang bersangkutan sadar, memiliki hati nurani, punya rasa malu, atau punya harga diri untuk tidak menggunakan fasilitas negara demi kepentingan pribadi, yang tidak ada kaitannya dengan kepentingan dinas atau demi kepentingan rakyat.
</p>
<br />
<b>Terserah</b>
<br />
<p style="text-align: justify;">
KPK sudah melarang, instansi sudah memberikan teguran, masyarakat sudah mengecam, teman sejawat sudah mengingatkan, bahkan Allah pun tidak suka dengan perilaku ini, apalagi kok Roqib dan Atid. Bagi "pelaku" yang penting nyaman di perjalanan, bisa berkumpul dengan keluarga, bersilaturrahmi dengan keluarga besar. "Tujuannya yang mulia hendaknya difasilitasi oleh proses yang mulia pula", begitu kan seharusnya. Tetapi terserahlah, toh yang jadi pejabat dia, yang dikecam masyarakat dia, yang "dibenci" Tuhan dia, yang disorot publik dia, apa urusannya dengan saya. Mudah-mudahan hati nurani menang, hidup puasa. Selamat Idul Fitri.
</p>
<br />
Kholash ...
<br />
<a href="https://alminist.blogspot.com/" target="_blank"><img src="https://lh3.googleusercontent.com/-zkPqAh4Kp4Q/ZSO8SOrZUHI/AAAAAAAAAcM/yKf5tEIq2qEt40e0ZK-kpX6UTap3Fx5YwCNcBGAsYHQ/h120/tanda_tanganku%2Btransparan.png"></a>
</span></span></span>
</body>
</html>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5941118718224844812.post-73476790525071496492010-08-31T12:45:00.021+07:002023-11-01T20:43:06.210+07:00Zakat : Kepekaan Religius<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/_8uR811-t3b8/THyXXOA8f9I/AAAAAAAAAJQ/xLVleoOEMVI/s1600/ayozakatsmall.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="115" data-original-width="200" height="115" src="http://3.bp.blogspot.com/_8uR811-t3b8/THyXXOA8f9I/AAAAAAAAAJQ/xLVleoOEMVI/s1600/ayozakatsmall.jpg" width="200" /></a></div>
<html>
<body>
<span style="color: black;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;">
<br />
<b>Pengantar</b>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Dalam Islam, hanya ada satu hal yang ditanyakan oleh Tuhan ketika <i>yaum al-hisab</i> dengan dua pertanyaan, tidak seperti yang lain. Manusia diberi umur, pertanyaanya adalah "untuk apa umurmu dihabiskan ?", diberi anggota tubuh, pertanyaanya adalah "untuk apa anggota tubuhmu digunakan ?", dan seterusnya. Hanya <b>harta</b>, yang oleh Tuhan akan ditanyakan 2 (dua) hal, yakni "dari mana (dengan cara apa) harta engkau peroleh ?" dan "untuk apa harta engkau belanjakan ?". Pertanyaan pertama berkaitan dengan cara memperoleh harta dan pertanyaan kedua berkaitan dengan pendayagunaan.
</p>
<br />
<b>Pertanyaan Pertama</b>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Jika dicermati harta, mengapa akhir-akhir ini manusia seolah-olah tidak mementingkan bagaimana cara ia memperoleh harta. Ketidakjelasan asal harta, cara-cara yang tanpa disadari sebenarnya mencederai kepentingan orang lain, sampai dengan merampas hak-hak orang lain dengan cara paksa. Pejabat sering kali tanpa berpeluh keringat, berbanding terbalik jika disandingkan dengan kuli penambang belerang di kawah gunung Bromo, mendapatkan <i>unidentified flying envelope</i> (UFE), meminjam istilah Prof. Dr. Amien Rais. Semaraknya pasar modern yang menggusur keberadaan pasar tradisional mengindikasikan kekuatan modal mencengkeram kekuatan domestik yang harus dibela. Meskipun seringkali keberadaan pasar tradisional memberikan dampak negatif permanen terhadap masalah lingkungan seperti kebersihan, limbah sampah yang tak terkontrol dan penggunaan fasilitas publik yang berlebihan, seperti memanfaatkan trotoar, yang seharusnya bagi pejalan kaki, menggunakan badan jalan yang seharunya bagi pengendara, dan sebagainya. Dua pihak, antara pemodal dengan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan meniscayakan adanya sinergi sehingga keduanya dapat disandingkan mempertimbangkan segmentasi pasar yang jelas berbeda, tetapi ingat, masyarakat sekarang sudah cerdas.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Kasus perampokan sebuah bank merupakan salah satu contoh nyata bahwa cara memperolah harta juga dilakukan dengan cara yang tidak terpuji dan bahkan mengorbankan nyawa orang lain. Semoga penegak hukum (polisi) dapat mengungkap kejahatan tersebut, jangan hanya menghujat, tetapi polisi pun harus konsisten dan bersih diri agar citranya tetap terjaga. Demikian juga dengan beberapa kasus penyelundupan narkoba, penjualan barang tambang ke negara tetangga, penjualan aset negara di pasar gelap, pengoplosan minyak, mengurangan isi tabung gas, dan lain sebagainya. Jika mau diberi hukum agama, perilaku tersebut hukumnya <b>haram</b>, tidak hanya bertentangan dengan cara memperoleh harta, namun pada saat yang sama juga mennihilkan kepentingan orang lain.
</p>
<br />
<b>Pertanyaan Kedua</b>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Filantropi yang semakin marak, baik jenis maupun ragam aktivitasnya di Indonesia, memberikan alternatif bagaimana masyarakat mendayagunakan atau membelanjakan harta yang telah diperolehnya, tentu dengan cara yang halal. Sebenarnya dalam konsep umum yang dipahami dari agama adalah bahwa "harta itu harus mengalir <i>from the have to the poor</i> (dari si kaya ke si miskin). Konsep ini sudah dikenal bahkan sudah banyak diterapkan di kalangan masyarakat, yang didasarkan pada semangat agama. Zakat, wakaf, infak, sedekah, kurban, akikah, dan lain-lain, sejatinya mengacu pada konsep aliran harta di atas.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Jika kambing diberikan pada hari-hari biasa untuk disembelih kemudian dibagikan kepada orang miskin, namanya "infak" atau "sedekah". Jika kambing diberikan pada 10-13 Dzulhijjah untuk disembelih kemudian dibagikan kepada orang miskin, namanya "Kurban". Jika kambing diberikan pada hari setelah kelahiran anak untuk disembelih kemudian dibagikan kepada orang miskin, namanya "akiqah". Jika kambing yang diberikan oleh orang yang memiliki hewan ternak lebih dari 40 ekor untuk orang miskin, dinamakan "zakat ternak". Konsep ini bisa diilustrasikan sama dengan misalnya beras (<i>qut al-bilad</i> / makanan pokok). Dengan salah satu pemahaman ini, sebenarnya ada 2 hal penting yang harus dipahami, (1) Memahami makna harfiyah harta, dalam bahasa Arab disebutkan dengan istilah "<i>mal</i>", semakna dengan kata kerja "<i>mala-yamilu</i>" yang mengandung makna condong atau kecenderungan (pasti manusia menyukai) dan mengandung makna <i>ra-ghi-ba fi</i> (suka atau senang terhadap sesuatu yang memikat), (2) pergeseran makna hakiki harta, dari si kaya untuk si miskin, inilah nilai sosial harta. Sehingga boleh jadi, meskipun siapapun boleh menerima walimah akikah, tetapi secara sosial alangkah baiknya, jika walimah akikah diberikan kepada yang lebih berhak, yakni si miskin.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Aktivitas pilantropi secara kelembagaan sangat subur di negeri ini. Bagi saya semoga niatnya tetap lurus bukanya hanya sebagai mata pencaharian, apalagi bisnis. Sekali lagi semoga. Lembaga Amil Zakat (LAZ) dan Badan Amil Zakat (BAZ) hampir di seluruh daerah berlomba mendirikan baik afiliasi nasional maupun otonom di daerah. Lembaga tersebut tidak hanya berkepentingan terhadap zakat tetapi jenis pilantropi yang lain, seperti wakaf, infak dan sedekat. Dalam kalkulasi ekonomi pendayagunaan zakat oleh Lembaga ini dapat dilihat dari dua sasaran objek, yaitu <i>tangible</i> (fisik) dan <i>intangible</i> (non fisik). Jika yang pertama mudah sekali mengukurnya, untuk yang kedua jelas, ukurannya sangat subyektif, seperti pelatihan atau <i>training</i>. Namun, ternyata masing-masing lembaga dengan kekhasan sendiri mampu memberikan jawaban atas keraguan tersebut dengan memberikan bukti keberhasilan.
</p>
<br />
<b>Invitasi</b>
<br />
<p style="text-align: justify;">
"Hari gini tidak bayar zakat, apa kata dunia dan akhirat ?" Ada banyak jenis zakat, sesuaikan dengan apa yang anda lakukan, jika tani dengan zakat pertanian, jika dagang dengan zakat perdagangan, dan seterusnya. Satu hal terpenting, jika anda menggeluti profesi tertentu, tunaikan zakatnya, dokter tunaikan zakatnya, guru tunaikan zakatnya, dan seterusnya. Saya lebih cenderung mendukung pendapat bahwa mengeluarkan zakat profesi berdasarkan pendapatan kotor ketimbang bersih. Kecurigaan berdasarkan pendapatan bersih adalah bila niatnya calon muzakki tidak murni, ia akan membuat "<i>hilah</i>" atau "<i>hiyal</i>" daftar pengeluaran yang sangat super dan jumbo, sehingga nettonya tidak wajib zakat. Tetapi bila pendapatan kotor, berapa pun yang ia peroleh akan selalu dibersihkan dengan zakat. Kecil kok, bayangkan saja, bagi seorang dokter (atau profesi apapun yang terhormat) dari angka Rp 1.000.000,00 hanya mengeluarkan Rp 25.000,00 ; kan yang dibayarkan cuma 2,5 persen. Bila sepakat silahkan, tidak sepakat, tidak masalah. Saya hanya memberikan semangat sosial, bahwa "bagi harta orang yang kaya, terdapat hak <i>al-sail</i> (orang miskin yang minta) dan <i>al-mahrum</i> (orang miskin yang dengan keterbatasannya selalu berusaha untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi)" (QS. al-Dzariyat (51) : 19).
</p>
<br />
<a href="https://alminist.blogspot.com/" target="_blank"><img src="https://lh3.googleusercontent.com/-zkPqAh4Kp4Q/ZSO8SOrZUHI/AAAAAAAAAcM/yKf5tEIq2qEt40e0ZK-kpX6UTap3Fx5YwCNcBGAsYHQ/h120/tanda_tanganku%2Btransparan.png"></a>
</span></span></span>
</body>
</html>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5941118718224844812.post-66631146311237814012010-08-29T11:42:00.016+07:002023-11-01T20:43:21.100+07:00Nuzulul Qur'an dan Lailatul Qadar<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://lh3.googleusercontent.com/-SMVFGha_uwM/ZSY2Ko3JjTI/AAAAAAAAAc8/UbmyFctxGBIdEJd-11eUvtnbD-KQm_7egCNcBGAsYHQ/h1600/Qur%2527an.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="459" data-original-width="940" height="208" src="https://lh3.googleusercontent.com/-SMVFGha_uwM/ZSY2Ko3JjTI/AAAAAAAAAc8/UbmyFctxGBIdEJd-11eUvtnbD-KQm_7egCNcBGAsYHQ/h1600/Qur%2527an.jpg" width="320" /></a></div>
<html>
<body>
<span style="color: black;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;">
<br />
<p style="text-align: justify;">
Setiap agama pasti memiliki kitab suci. Islam memiliki al-Qur'an, yang dijadikan sebagai pedoman hidup bagi setiap muslim di seluruh penjuru dunia. Perbincangan seputar al-Quran, apalagi ketika bulan Ramadhan tiba, akan mengerucut pada kapan al-Qur'an diturunkan pertama kali. Tanggal 17 Ramadhan dan tanggal 23 Ramadhn merupakan dua tanggal yang mendapat perhatian utama tentang kapan tepatnya al-Qur'an diturunkan. Lazimnya, ayat al-Qur'an yang dijadikan sebagai dasar adalah QS. al-Baqarah (2) : 185 dan QS. al-Qadar (97) : 1-5. Momentum tentang turunnya al-Qur'an selalu diperingati oleh umat Muslim sebagai <i>Nuzul al-Qur'an</i> (turunnya al-Qur'an).
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Momentum lain yang cukup penting di dalam bulan Ramadhan adalah malam <i>Lailah al-Qadar</i>. Sebagaimana dikutip dalam beberapa hadis dan pendapat para ulama, bahwa malam <i>Lailah al-Qadar</i> jatuh pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan. Dan berdasarkan QS. al-Qadar (97) : 1-5, al-Qur'an diturunkan pada malam tersebut. Pendapat para ulama hadis mengerucut pada tanggal 23 Ramadhan dengan argumentasi 10 hari terakhir di bulan Ramadhan dan tanggal ganjil.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Pendapat yang lain menyatakan bahwa, <i>Nuzul al-Qur'an</i> diperingati tanggal 17 Ramadhan berkaitan dengan turunnya wahyu pertama yakni QS. al-'Alaq (96) : 1-5 di Gua Hira, ketika Nabi Muhammad SAW pertama kali berkontemplasi pada usia 41 tahun. Sedangkan pernyataan bahwa al-Qur'an turun pada <i>Lailah al-Qadar</i> adalah al-Qur'an secara keseluruhan dari <i>Lauh Mahfudz</i> ke <i>Bait al-'Izzah</i> (QS. al-Buruj (85) : 21-22), sebelum diturunkan berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
<i>Wa Allah a'lam</i>. Semoga di bulan Ramadhan ini, utamanya di sepuluh hari terakhir, kita bisa mendapatkan <i>Lailah al-Qadar</i> yang merupakan rahasia Allah SWT.
</p>
<br />
<a href="https://alminist.blogspot.com/" target="_blank"><img src="https://lh3.googleusercontent.com/-zkPqAh4Kp4Q/ZSO8SOrZUHI/AAAAAAAAAcM/yKf5tEIq2qEt40e0ZK-kpX6UTap3Fx5YwCNcBGAsYHQ/h120/tanda_tanganku%2Btransparan.png"></a>
</span></span></span>
</body>
</html>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5941118718224844812.post-18092608250538732922010-08-06T10:50:00.007+07:002023-10-09T08:30:32.084+07:00Trotoar ku : Kemana kah engkau kini?<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: trebuchet ms;font-family:trebuchet ms;font-size:100%;" ><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_8uR811-t3b8/TFuGm3b5wII/AAAAAAAAAH4/4IFZrTMA9RQ/s1600/trotoar.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_8uR811-t3b8/TFuGm3b5wII/AAAAAAAAAH4/4IFZrTMA9RQ/s200/trotoar.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5502139372037324930" border="0" /></a></span><span style="font-family: trebuchet ms;font-family:trebuchet ms;font-size:100%;" ><b>Trotoar</b> "sebenarnya" adalah jalur pejalan kaki yang umumnya sejajar dengan jalan dan lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan untuk menjamin keamanan pejalan kaki yang bersangkutan.</span><span style="font-family: trebuchet ms;font-family:trebuchet ms;font-size:100%;" > Para pejalan kaki berada pada posisi yang lemah jika mereka bercampur dengan kendaraan, maka mereka akan memperlambat arus lalu lintas. Oleh karena itu, salah satu tujuan utama dari manajemen lalu lintas adalah berusaha untuk memisahkan pejalan kaki dari arus kendaraan bermotor, tanpa menimbulkan gangguan-gangguan yang besar terhadap aksesibilitas dengan pembangunan trotoar.</span><span style="font-family: trebuchet ms;font-family:trebuchet ms;font-size:100%;" > Perlu tidaknya trotoar dapat diidentifikasikan oleh volume para pejalan kaki yang berjalan di jalan, tingkat kecelakaan antara kendaraan dengan pejalan kaki dan pengaduan/permintaan masyarakat. Demikian tulis Wikipedia</span><br /><br /><span style="font-family: trebuchet ms;font-family:trebuchet ms;font-size:100%;" ><span class="mw-headline" id="Penempatan_trotoar"><span style="font-weight: bold;">Penempatan Trotoar</span></span></span><br /><span style="font-family: trebuchet ms;font-family:trebuchet ms;font-size:100%;" >Fasilitas pejalan kaki berupa trotoar ditempatkan di (1) </span><span style="font-family:trebuchet ms;font-size:100%;">Daerah perkotaan secara umum yang tingkat kepadatan penduduknya tinggi, (2) </span><span style="font-family:trebuchet ms;font-size:100%;">Jalan yang memiliki rute angkutan umum yang tetap, (3) </span><span style="font-family:trebuchet ms;font-size:100%;">Daerah yang memiliki aktivitas kontinyu yang tinggi, seperti misalnya jalan-jalan, pasar dan pusat perkotaaan, (4) </span><span style="font-family:trebuchet ms;font-size:100%;">Lokasi yang memiliki kebutuhan/permintaan yang tinggi dengan periode yang pendek, seperti misalnya stasiun-stasiun kereta api, terminal bis, sekolah, rumah sakit, dan lapangan olah raga, dan (5) </span><span style="font-family:trebuchet ms;font-size:100%;">Lokasi yang mempunyai permintaan yang tinggi untuk hari-hari tertentu, misalnya lapangan/gelanggang olah raga, tempat ibadah</span><br /><br /><span style="font-family:trebuchet ms;font-size:100%;"><span style="font-weight: bold;">Kenyataan Trotoar di Indonesia</span></span><br /><span style="font-family:trebuchet ms;font-size:100%;">Pembangunan di negara kita yang tidak merata mendorong banyak penduduk, utamanya dari desa, untuk mengadu nasib di kota-kota besar. Lapangan kerja yang semakin menyempit, hingga pilihan kerja apapun dijalani, termasuk menjajakan barang dagangan apapun. Ketiadaan lahan dan biaya sewa lahan yang cukup mahal, menyebabkan warga urban "memperkosa" fasilitas publik untuk kepentingan dirinya. Trotoar bagi pejalan kaki beralih fungsi menjadi trotoar bagi pedagan urban (kaki lima). Jika ditanyakan siapa yang salah, pemerintah tidak menyediakan lahan yang murah, aparat keamanan tidak menertibkan, justru berkoloni dengan pungutan liar, warga urban (pedagan instan) melanggar hukum dan menyuap aparat. Demikian mata rantai yang tak mungkin terputus. Jangankan cerita tentang kota besar seperti Jakarta dan ibukota propinsi, gejala ini juga dilakukan dan dirasakan oleh warga hampir di kota-kota baik besar maupun kecil di seluruh Indonesia.</span><br /><br /><span style="font-family:trebuchet ms;font-size:100%;">Ironi memang, di negara ini, sebenarnya pejalan kaki identik dengan mayoritas warga yang tidak memiliki kendaraan (miskin), meski tidak semuanya. Tetapi pejalan kaki harus berhadapan dengan warga urban (pedagang instan) yang mencari keuntungan, di atas penderitaan orang, melanggar hukum dan cukup arogan ketika berhadapan dengan pejalan kaki. Boleh jadi satu dari anda pembaca merasakan arogansi tersebut. Siapa yang salah, tiga elemen di atas jelas-jelas keliru secara sirkuler.</span><span style="font-family: trebuchet ms;font-family:trebuchet ms;font-size:100%;" > Semoga ada kesadaran publik, tidak hanya oleh pedangan instan, tetapi oleh semua warga yang secara sengaja mengalihfungsikan fasilitas publik menjadi hal yang tidak sesuai fungsinya.</span><br /></div>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5941118718224844812.post-20960964406302607262010-08-05T18:16:00.021+07:002024-02-23T10:18:22.427+07:00Palangkaraya : Ibukota Indonesia yang baru ?<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/_8uR811-t3b8/TFqeSPsodJI/AAAAAAAAAHw/VGuLeUzpbXE/s1600/Palangkaraya.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="http://1.bp.blogspot.com/_8uR811-t3b8/TFqeSPsodJI/AAAAAAAAAHw/VGuLeUzpbXE/s1600/Palangkaraya.jpg" width="320" /></a></div>
<html>
<body>
<span style="color: black;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;">
<br/>
<p><b>Isu Pemindahan</b></p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Dalam sejarah, beberapa negara di dunia telah melakukan pemindahan ibukota sebagai langkah efektivitas pemerintahan, di antaranya Brazil memindahkan dari Rio de Janiero, ke Brazilia, Amerika dari New York ke Washington DC, Jepang dari Kyoto ke Tokyo, Australia dari Sidney ke Canberra, dan Jerman dari Bonn ke Berlin. Dan sebenarnya, Indonesia pernah melakukan dengan memindahkan ibukota dari Jakarta ke Yogyakarta.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Pertanyaannya apakah isu pemindahan ibukota Jakarta ke wilayah lain di Indonesia layak atau patut diwacanakan atau bahkan direalisasikan. Dua kubu pilihan tersebut masing-masing memiliki pendukung, bahkan beberapa blogger membuat akun di facebook "dukung pemindahan ibukota Indonesia" yang sudah mencapai 12.815 (5 Agustus 2010) dan dimungkinkan terus bertambah. Beberapa tokoh muda visi Indonesia 2033 juga mendukung pemindahan ibukota. Dukungan bukan tanpa alasan tetapi faktor ekonomi dan kependudukan menjadi isu aktual dibalik dukungan tersebut.
</p>
<br/>
<p><b>Alasan Pemindahan Ibukota</b></p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Indikator alasan wacana pemindahan ibukota diungkapkan : (1) overload jumlah penduduk yang menyebabkan sebuah negara memindahkan ibukota negaranya. Jakarta sebagai peninggalan kolonial Belanda dirancang hanya menampung 800.000 jiwa, tetapi kenyataan berkata lain hampir dipastikan terus meningkat jumlahnya juta pertahun. Ketika Gubernur DKI Jakarta, Bapak Ali Sadikin jumlahnya membengkak jadi 3,5 juta dan sekarang membengkak hingga daerah Metropolitan Jakarta yang meliputi Jabodetabek mencapai total 23 juta jiwa.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Menurut rekam pita sejarah pada masa Soekarno, pemerintah akan memindahkan ibukota negara Republik Indoesia ke Kalimantan Tengah, tepatnya di Palangkaraya, hal ini dikarenakan Kalimantan yang memiliki luas 540.000 km2 dengan jumlah penduduk hanya 12 juta jiwa. Sehingga pulau Kalimantan dinilai jauh lebih luas dibanding pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi dan jumlah penduduknya justru paling sedikit. Selain itu di pulau Kalimantan juga tidak ada gunung berapi dan merupakan pulau yang tercatat sebagai pulau teraman dari gempa. Sementara di pesisir Kalimantan Tengah yang berbatasan dengan Laut Jawa juga ombak relatif tenang dan aman dari Tsunami. inilah yang dijadikan alasan kedua (2) bahwa ibukota perlu dipindahkan.
</p>
<br/>
<p><b>Ibu Kota Nusantara (IKN)</b></p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Akhirnya terealisasi. Berdasarkan Undang-Undang <a href="https://peraturan.bpk.go.id/Details/198400/uu-no-3-tahun-2022" target="_blank">Nomor 3 Tahun 2022</a> tentang Ibu Kota Negara (dan Undang-Undang <a href="https://peraturan.bpk.go.id/Details/269494/uu-no-21-tahun-2023" target="_blank">Nomor 21 tahun 2023</a> tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara), <a href="https://www.ikn.go.id/" target="_blank">IKN</a> mulai didirikan, disertai dengan sederet <a href="https://www.ikn.go.id/tentang-ikn/" target="_blank">peraturan</a> yang mendukungnya. Pemerintah Indonesia telah menetapkan "Titik Nol Nusantara" di lokasi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, yang pembangunannya sudah dimulai sejak Juli 2022.
</p>
<br />
<a href="https://alminist.blogspot.com/" target="_blank"><img src="https://lh3.googleusercontent.com/-zkPqAh4Kp4Q/ZSO8SOrZUHI/AAAAAAAAAcM/yKf5tEIq2qEt40e0ZK-kpX6UTap3Fx5YwCNcBGAsYHQ/h120/tanda_tanganku%2Btransparan.png"></a>
</span></span></span>
</body>
</html>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5941118718224844812.post-3597902502828257422010-03-09T17:01:00.007+07:002023-10-09T08:30:31.407+07:00Beragama yang Elegan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_8uR811-t3b8/S5YikcqKX_I/AAAAAAAAAGE/uTGLihWZFUQ/s1600-h/agama.png"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 197px; height: 200px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_8uR811-t3b8/S5YikcqKX_I/AAAAAAAAAGE/uTGLihWZFUQ/s200/agama.png" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5446578808914862066" border="0" /></a>Beragama merupakan hak dan kebebasan semua manusia. Apapun pilihannya tidak ada suatu kekeuatan manapun yang dapat mengaturnya, selagi berkenaan dengan internal psikologis tiap individu manusia. Sehingga pilihan apapun tidak dapat diintervensi oleh orang lain, apalagi menggunakan kekerasan dan anarkhis. Intinya dalam beragama tidak ada paksaan dari siapapun dan di agama apapun.<br /><span class="fullpost"><br />Hal yang menarik diperhatikan adalah bahwa dalam beragama, harus dipahami tiga kosa kata penting yang berkaitan dengan kata "agama", yaitu : Agama, Keberagamaan dan Keagamaan. Ketiga kata tersebut memiliki keterkaitan makna yang menjadi satu rangkaian yang tak terpisahkan.<br /><a name='more'></a><br />Agama mengandung muatan pencapaian puncak (the ultimate orientation)di semua bidang kehidupan adalah pengenalan makluk kepada Tuhan. Semua aktivitas yang dilakukan oleh manusia di dunia ini jika dilihat dari sudut pandang agama adalah pengabdian (ibadah atau penghambaan) manusia kepada Sang Pencipata (Tuhan). Pengenalan terhadap Tuhan yang paling bertanggung jawab dan argumentatif adalah dari Kitab Suci. Kitab suci merupakan firman Tuhan yang hendak didialogkan kepada manusia, tetapi menemui kendali antara transendensi dan imanensi. oleh karena itu, Tuhan mengutus seorang Nabi (Rasul) yang merupakan jenis manusia sehingga dapat mendialogkan kehendak Tuhan kepada manusia. Nabi (Rasul) pun memiliki tradisi yang muncul dari dirinya, baik perkataan maupun perilaku. Inilah dalam Islam disebut Hadis (Sunnah). Dalam konteks Islam formulasi al-Qur'an dan Sunnah disebut sebagai esensi Kitab Suci sebagai acuan oleh pemeluk Islam secara menyeluruh hingga menjadi mainstream, sehingga bila bertolak belakang dengan mainstream tersebut akan berhadapan dengan arus yang lebih mapan.<br /><br />Kandungan Kitab suci yang merupakan kehendaka Tuhan dan Rasul memuat AJARAN tentang berbagai aktivitas terkait dengan ibadah seperti shalat, zakat, haji dan lain sebagainya. DOKTRIN yang memuat tentang keberadaan Tuhan (Allah) dan Rasul Muhammad SAW sebagai utusannya, dan ajaran yang disampaikan oleh Rasul adalah kehendak dari Tuhan, sementara Rasul bertindak sebagai mediator komunikasi antara Tuhan dengan manusia. Dan NORMA yang memuat idealisme tata kelola dunia menurut kehendak Tuhan, di mana manusia harus melaksanakannya, sekalipun kenyataannya manusia banyak yang mengingkari kehendak Tuhan, seperti Tuhan menghendaki perdamaian, tetapi manusia banyak yang berperang, Tuhan mengehendaki kelestarian alam, tetapi manusia justru membuat bumi ini "meradang" sehingga marah, dan seterusnya.<br /><br />Karakteristik manusia yang menyatakan dirinya beragama akan memiliki dua sifat internal, yaitu : (1) Truth Claim (klaim kebenaran), di mana manusia akan mempertahankan keyakinan agamanya berdasarkan sudut pandang yang ia pegang teguh, dan (2)Interfaith sensitivity (kepekaan dalam diri tentang keyakinanya), di mana setiap manusia yang beragama akan selalu merasa sensitif terhadap keyakinan bila bersinggungan dengan keyakinan yang cenderung berbeda, apalagi memandang keberbedaan sebagai sebuah kesalahan menurut pihak lain.<br /><br />Karakteristik ini yang seharusnya dijaga dan dipertahankan oleh setiap orang yang beragama, tetapi pada sisi sosiologis ia juga harus bisa menghargai karakteristik beragama yang pada posisi yang sama juga dimiliki orang yang berlainan keyakinan, apapun keyakinannya.<br /><br /></span>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5941118718224844812.post-71653344303779669172009-12-22T11:10:00.027+07:002023-11-01T20:43:51.381+07:00Selamat Hari Ibu<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://lh3.googleusercontent.com/-x0Vg3ef6jE0/ZS8g6ZKxNsI/AAAAAAAAAeQ/bLpB9dibv4QFgxdVVRxlwwR27KcrRX__gCNcBGAsYHQ/h120/Ibue.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="200" src="https://lh3.googleusercontent.com/-x0Vg3ef6jE0/ZS8g6ZKxNsI/AAAAAAAAAeQ/bLpB9dibv4QFgxdVVRxlwwR27KcrRX__gCNcBGAsYHQ/h120/Ibue.jpg" width="155" /></a></div>
<html>
<body>
<span style="color: black;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;">
<br />
<b>Sejarah Hari Ibu di Indonesia</b>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Sejarah Hari Ibu diawali dari bertemunya para pejuang wanita dengan mengadakan Konggres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta, di gedung yang kemudian dikenal sebagai Mandalabhakti Wanitatama di Jalan Adisucipto. Dihadiri sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Hasil dari kongres tersebut salah satunya adalah membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani). Organisasi perempuan sendiri sudah ada sejak 1912, diilhami oleh perjuangan para pahlawan wanita abad ke-19 seperti Martha Cristina Tiahahu, Cut Nya Dien, Cut Mutia, RA. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Peristiwa itu dianggap sebagai salah satu tonggak penting sejarah perjuangan kaum perempuan Indonesia. Pemimpin organisasi perempuan dari berbagai wilayah se-Nusantara berkumpul menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib kaum perempuan. Berbagai isu yang saat itu dipikirkan untuk digarap adalah persatuan perempuan Nusantara; pelibatan perempuan dalam perjuangan melawan kemerdekaan; pelibatan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa; perdagangan anak-anak dan kaum perempuan; perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita; pernikahan usia dini bagi perempuan, dan sebagainya. Tanpa diwarnai gembar-gembor kesetaraan jender, para pejuang perempuan itu melakukan pemikiran kritis dan aneka upaya yang amat penting bagi kemajuan bangsa.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Penetapan tanggal 22 Desember sebagai perayaan Hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Peringatan 25 tahun Hari Ibu pada tahun 1953 Meulaboh sampai Ternate dirayakan meriah di tak kurang dari 85 kota Indonesia, mulai dari Presiden Soekarno menetapkan melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga kini.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Misi diperingatinya Hari Ibu pada awalnya lebih untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa ini. Dari situ pula tercermin semangat kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk bersatu dan bekerja bersama. Di Solo, misalnya, 25 tahun Hari Ibu dirayakan dengan membuat pasar amal yang hasilnya untuk membiayai Yayasan Kesejahteraan Buruh Wanita dan beasiswa untuk anak-anak perempuan. Pada waktu itu panitia Hari Ibu Solo juga mengadakan rapat umum yang mengeluarkan resolusi meminta pemerintah melakukan pengendalian harga, khususnya bahan-bahan makanan pokok. Pada tahun 1950-an, peringatan Hari Ibu mengambil bentuk pawai dan rapat umum yang menyuarakan kepentingan kaum perempuan secara langsung.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Satu momen penting bagi para wanita adalah untuk pertama kalinya wanita menjadi menteri adalah Maria Ulfah di tahun 1950. Sebelum kemerdekaan Kongres Perempuan ikut terlibat dalam pergerakan internasional dan perjuangan kemerdekaan itu sendiri. Tahun 1973 Kowani menjadi anggota penuh International Council of Woman (ICW). ICW berkedudukan sebagai dewan konsultatif kategori satu terhadap Perserikatan Bangsa-bangsa.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Kini, Hari Ibu di Indonesia diperingati untuk mengungkapkan rasa sayang dan terima kasih kepada para ibu, memuji ke-ibu-an para ibu. Berbagai kegiatan pada peringatan itu merupakan kado istimewa, penyuntingan bunga, pesta kejutan bagi para ibu, aneka lomba masak dan berkebaya, atau membebaskan para ibu dari beban kegiatan domestik sehari-hari.
</p>
<br />
<b><i>Mother's day</i></b>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Peringatan <i>Mother’s Day</i> di sebagian negara Eropa dan Timur Tengah, yang mendapat pengaruh dari kebiasaan memuja Dewi Rhea, istri Dewa Kronus, dan ibu para dewa dalam sejarah Yunani Kuno. Maka, di negara-negara tersebut, peringatan Mother’s Day jatuh pada bulan Maret.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Di Amerika Serikat dan lebih dari 75 negara lain, seperti Australia, Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Hongkong, peringatan Mother’s Day jatuh pada hari Minggu kedua bulan Mei karena pada tanggal itu pada tahun 1870 aktivis sosial, Julia Ward Howe mencanangkan pentingnya perempuan bersatu melawan perang saudara.
</p>
<br />
Sumber : Wikipedia
<br />
<a href="https://alminist.blogspot.com/" target="_blank"><img src="https://lh3.googleusercontent.com/-zkPqAh4Kp4Q/ZSO8SOrZUHI/AAAAAAAAAcM/yKf5tEIq2qEt40e0ZK-kpX6UTap3Fx5YwCNcBGAsYHQ/h120/tanda_tanganku%2Btransparan.png" /></a>
</span></span></span>
</body>
</html>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5941118718224844812.post-44149450529904970552009-08-14T14:02:00.037+07:002023-11-01T20:44:04.659+07:00Anak Kedua<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNFWTB04gzBa5ph2dNfzgwcCN_wgguG-UYOd-iJWcWs8e2FQVvJcJEAfC9mSTVdf40STBl0D0bnrnncJNnqglU-pfXAg0MJbj8PrqfijrJjuIDKbBoQdZ84pUqnIuuTtRUHvBNHyG8vQtmVqu8EecU8dxc4ZWrcmeytiXXwyJTE2oOiK40fZMrp00z/s1236/Naizaryan%20AM.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1236" data-original-width="1056" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNFWTB04gzBa5ph2dNfzgwcCN_wgguG-UYOd-iJWcWs8e2FQVvJcJEAfC9mSTVdf40STBl0D0bnrnncJNnqglU-pfXAg0MJbj8PrqfijrJjuIDKbBoQdZ84pUqnIuuTtRUHvBNHyG8vQtmVqu8EecU8dxc4ZWrcmeytiXXwyJTE2oOiK40fZMrp00z/s320/Naizaryan%20AM.jpg" width="273" /></a></div>
<html>
<body>
<span style="color: black;"><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;">
<br />
<p style="text-align: justify;">
Naizaryan Alis Maulana, nama yang mengandung makna "Seorang hamba Allah SWT dan Pengikut Nabi Muhammad SAW, yang sedikit bicara banyak berkarya putra Bapak Ali Amin Isfandiar dan Ibu Daryanti." Semoga tumbuh menjadi anak yang seperti diinginkan.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Anugerah Tuhan sangat banyak, hingga kita tak dapat menghitungnya sekalipun kita jago matematika dan berpredikat pakar exel atau statistik sekalipun. Salah satu anugerah yang tak terduga meski direncanakan adalah Anak. Kecil disayang dan dibuai, dengan penuh harap menjadi anak saleh. Kenyataan kadang berbalik dari yang diharapkan sehingga tidak dapat dihindarkan, apapun jadinya adalah anak kita.
</p>
<br />
<p style="text-align: justify;">
Harapan setiap orangtua, semoga anak tumbuh menjadi anak yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, berbakti kepada orang tuanya dan orang tua-orang tua yang lain serta memberi manfaat bagi agama, negara dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, karena kita dan anak-anak kita adalah manusia yang punya rasa yang sama.
</p>
<br />
<a href="https://alminist.blogspot.com/" target="_blank"><img src="https://lh3.googleusercontent.com/-zkPqAh4Kp4Q/ZSO8SOrZUHI/AAAAAAAAAcM/yKf5tEIq2qEt40e0ZK-kpX6UTap3Fx5YwCNcBGAsYHQ/h120/tanda_tanganku%2Btransparan.png"></a>
</span></span></span>
</body>
</html>Unknownnoreply@blogger.com